get app
inews
Aa Text
Read Next : Respons Positif Warga terhadap Program "Bunga Desa" dari Bunda Ita dan Mbak Zuli

Mengenal 5 Gander Suku Bugis, Salah Satunya Perpaduan Laki-laki dan Perempuan

Selasa, 04 Juli 2023 | 14:55 WIB
header img
Keunikan Suku Bugis yang ada di Sulawesi Selatan yang mengenal lima gander. Foto : iNewsNganjuk.id/ ilustrasi

JAKARTA, iNewsNganjuk - Selama ini yang kita kenal adalah 2 gander yakni wanita dan laki. Dua jenis kelamin itu merupakan bawaan sejak lahir dan pemberian dari Tuhan.

Kemudian dari dua jenis kelamin ini muncul istilah gander. Gander merupakan karakteristik dan peran yang terbentuk secara sosial, dan mempengaruhi perasaan,    pola pikir, perilaku serta kehidupan sosial manusia. 

Pada umumnya gender yang kita kenal yakni dua macam, perempuan dan laki-laki. Namun dibeberapa Negara dan di daerah tertentu klasifikasi gander bisa berjumlah lebih dari dua. Di Indonesia juga terdapat suku yang mengenal lebih dari dua gander yakni suku Bugis

Suku yang ada di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda. Perbedaan ini yang membuat Indonesia begitu beragam. Tidak jarang ada suku yang mempunyai adat istiadat yang unik.

Salama ini yang kita kenal hanya ada dua jenis gender, pria dan wanita. Suku Bugis yang ada di Sulawesi Selatan mengenal ada lima jenis gander. Suku Bugis ini mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan. Namun kini sudah mulai menyebarkan diberbagai daerah lainnya. 

Suku Bugis merupakan kategori Suku Melayu Deutero yang masuk dari Benua Asia hingga Nusantara melalui jalur darat. Diyakini nenek moyangnya berasal dari Yunun. Selain dikenal dengan bangsa perantau. Suku Bugis ini sangat menjunjung tinggi harga diri yang dikenal dengan konsep sirik.

Nah uniknya Suku Bugis ini yakni mereka mengakui jika terdapat lima jenis gander atau pra gander. Selain laki- laki dan perempuan suku Bugis juga mengenal calalai, calabai, dan Bissu.

Lima gander suku Bugis yakni

1. Urane atau Orowane

Sebutan laki-laki dalam bahasa Bugis yakno Urane atau Orowane. Tuntutan yang melekat pada laki-laki harus tampak maskulin dan tegas. Selain itu laki-laki yang sudah menikah dianggap harus bertanggung jawab penuh terhadap nafkah 
keluarganya.

2. Makkunrai

Makkunrai merupakan sebutan untuk perempuan dalam bahasa Bugis. Kata Makkunrai diambil dari kata unrae yakni busana rok bawahan wanita. Perempuan dalam suku Bugis sangat dihargai dan dihargai sebagai martabat keluarga.

Oleh sebab itu suku Bugis mengenal uang pandai atau mahar harus dikeluarkan oleh laki-laki untuk menikahi perempuan. Nominal dari mahar tersebut beragam tergantung dengan status sosial perempuan yang ingin dinikahi.

3. Calalai

Calalai yakni seorang perempuan yang mengambil peran sebagai pria didalam kesehariannya. Misalnya berpakaian seperti pria sampai mengerjakan pekerjaan layaknya seorang pria. 

Uniknya seorang calalai tidak akan dianggap sebagai pria dan tidak berharap menjadi seorang pria.

4. Calabai

Calabai ini merupakan kebalikan dari calalai yakni seorang pria yang menyerupai wanita. Sama seperti calalai dimana seorang calabai tidak dianggap sebagai wanita. Didalam kesehariannya seorang calabai ini merupakan orang yang ahli dalam mengatur  pernikahan.

5. Bissu

Bissu merupakan perpaduan laki-laki dan perempuan. Bissu merupakan sosok spritual yang dipercaya dapat menghubungkam manusia dan dewa. Untuk menjadi seorang Bissu seseorang bisa saja terlahir sebagai laki-laki maupun perempuan.

Kombinasi gander tersebut memiliki makna filosofis yang mangacu pada naskah klasik ligaliko. Pada naskah tersebut memuat makna simbolik dimana seorang manusia sempurna sebagai penyelamat masyarakat.

Didahului dengan simbol wanita kemudian simbol pria. Secara harfiah dapat diartikan bahwa manusia sempurna adalah manusia yang memiliki unsur wanita dan pria secara seimbang dalam dirinya. Seorang Bissu kerap ditemui dengan memakai budy atau pisau yang layaknya dikenakan laki-laki. 

Pada saat yang sama memakai bunga dirambutnya layaknya seorang perempuan. Peran Bissu di masyarakat adalah untuk memberikan berkat dalam kegiatan masyarakat. Biasanya masyarakat meminta berkah kepada Bissu saat sebelum menanam padi ataupun panen.

Nah itulah kelima gander yang dipercaya oleh masyarakat Suku Bugis yang ada di Sulawesi Selatan.

Editor : Meita Nila Sari

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut