get app
inews
Aa Text
Read Next : Nganjuk Raih 12 Prestasi dalam 100 Hari Kepemimpinan Marhaen–Trihandy

Lewat Kamera Sederhana, KOTASEJUK Kampanyekan Perlindungan Cagar Budaya

Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:53 WIB
header img
Tim KOTASEJUK Istirahat saat proses pengambilan gambar hari pertama. Foto : iNewsNganjuk.id/Johnarief.

Nganjuk.iNewsNganjuk.id — Di tengah keterbatasan peralatan dan minimnya pengalaman teknis dalam dunia sinematografi, Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk (KOTASEJUK) tengah menggarap sebuah film lokal yang unik. Film ini menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa lokal khas Nganjuk, dan seluruh proses produksinya dilakukan secara swadaya oleh anggota komunitas.

Dengan kamera sederhana dan tanpa skenario yang baku, film ini direkam secara spontan. Seluruh dialog dan pengambilan gambar dilakukan tanpa latihan maupun perencanaan teknis. Pemeran dan kru film pun berasal dari anggota KOTASEJUK sendiri, yang memiliki kepedulian terhadap isu pelestarian sejarah dan lingkungan.

Cerita dalam film ini mengikuti kisah Nino, seorang pria yang dihimpit tekanan ekonomi. Ia menghadapi kesulitan mencari pekerjaan, terjerat utang, dan terdesak kebutuhan biaya pendidikan anaknya. Dalam keputusasaan, Nino memutuskan untuk berburu benda-benda kuno dengan bantuan metal detektor di sebuah hutan yang dikenal memiliki sebaran artefak purbakala. Bersama seorang temannya, ia pergi diam-diam tanpa sepengetahuan sang istri.

Sukadi, yang merangkap sebagai sutradara sekaligus kameramen, menjelaskan bahwa pengambilan gambar saat ini masih berada pada bagian awal cerita. “Karena ini dilakukan secara spontan, ceritanya bisa berkembang dan keluar dari skrip awal,” ujarnya sambil tertawa.

Ketua KOTASEJUK, Amin Fuadi, menegaskan bahwa pesan utama dari film ini adalah edukatif. “Inti dari film ini sederhana. Kami ingin menyadarkan masyarakat bahwa memburu benda purbakala tanpa izin resmi adalah tindakan yang dilarang negara,” tegasnya.

Film pendek tersebut diharapkan dapat menjadi medium alternatif untuk menyuarakan pentingnya pelestarian warisan budaya, sekaligus menumbuhkan kesadaran publik mengenai bahaya eksploitasi cagar budaya secara ilegal.

Editor : Agus suprianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut