Jembatan Lama Kedung Brencah Ambrol, PUPR Nganjuk Koordinasi dengan Binamarga Provinsi

Nganjuk.iNewsNganjuk.id - Salah satu sisi jembatan lama Kedung Brencah di Desa Kweden, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, ambrol pada Selasa pagi (20/5) sekitar pukul 07.30 WIB. Jembatan tersebut merupakan jembatan sementara milik Binamarga Provinsi Jawa Timur yang dibangun pasca bencana longsor Selopuro pada 2021.
Kepala Dinas PUPR Nganjuk, Gunawan Widagdo, saat diwawancarai di lokasi menyampaikan bahwa jembatan tersebut dulunya digunakan sebagai jembatan darurat selama jembatan permanen dalam tahap pembangunan.
“Selama sekitar tiga tahun, jembatan ini difungsikan sebagai jembatan alternatif. Kini jembatan permanennya sudah selesai dibangun,” jelasnya.
Gunawan menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Binamarga Provinsi untuk pembongkaran jembatan yang ambrol tersebut. “Rencananya, rangka jembatan akan dipindah ke Gondang Legi untuk menggantikan jembatan lain yang juga mengalami kerusakan,” ujarnya.
Menurutnya, penyebab ambrolnya jembatan diduga akibat cuaca ekstrem, curah hujan tinggi, dan debit air sungai yang meningkat. Dia juga menyebut abutmen lama jembatan sudah mengalami pengeroposan atau scouring, sehingga ambles sebagian.
Meski ambrol, Gunawan memastikan jembatan permanen yang baru dibangun tidak terdampak. “Hanya satu sisi yang amblas. Aliran air sungai masih normal dan masyarakat masih bisa melintas menggunakan jembatan baru,” katanya.
Terkait bencana longsor di Dusun Dlopo, Kecamatan Ngetos, Gunawan menyampaikan bahwa lokasi tersebut sebelumnya sudah mengalami retakan sejak 2017. “Retakan lama itu akhirnya runtuh saat cuaca ekstrem beberapa hari terakhir,” ujarnya. Dia menambahkan, tim dari Dinas PUPR dan BPBD sedang melakukan asesmen di lapangan.
Meski area longsor dilaporkan sepanjang 135 meter, Gunawan memperkirakan panjang retakan yang runtuh kini bisa lebih dari itu. Namun, berdasarkan laporan sementara dari BPBD dan pihak kecamatan, tidak ada korban jiwa karena lokasi jauh dari permukiman penduduk.
Sementara itu, Kepala Desa setempat menyebut jembatan lama (yang ambrol) tersebut memiliki panjang 3,3 meter dan lebar sekitar 5,5 meter. Dia berharap pemerintah segera membangun bronjong untuk pengamanan struktur sekitar jembatan.
Editor : Agus suprianto