NGANJUK, iNewsNganjuk.id - Sedekah Jariyah sering dianggap sebagai investasi pahala oleh banyak orang. Ini adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak keistimewaan bagi mereka yang melaksanakannya. Salah satu keistimewaannya adalah bahwa pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah seseorang meninggal dunia.
Sedekah Jariyah dapat diartikan sebagai bentuk sedekah yang memiliki potensi untuk terus menerima pahala bagi orang yang melakukannya. Dalam hadis Nabi SAW yang disampaikan oleh Abu Hurairah RA, disebutkan:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Ketika seseorang meninggal dunia, semua amalannya terputus kecuali tiga hal: sedekah Jariyah, ilmu yang bermanfaat yang digunakan oleh orang lain, dan anak yang saleh yang mendoakan ampunan untuk orangtuanya." (HR Muslim).
Apa itu Sedekah Jariyah?
Sedekah Jariyah terdiri dari dua kata, yaitu "sedekah" dan "Jariyah." Dalam bahasa Arab, "sedekah" berasal dari kata "shadaqa" (صدق) yang berarti kebenaran. Oleh karena itu, orang yang memberikan sedekah dianggap sebagai individu yang beriman dan berkomitmen pada kebenaran. Secara istilah, sedekah adalah tindakan sukarela memberikan bantuan kepada orang lain dan dianjurkan dalam Islam.
Dalam bahasa Arab, "Jariyah" berasal dari kata "jara" (جرى) yang berarti mengalir. Dalam konteks Sedekah Jariyah, ini mengacu pada amalan yang pahalanya terus mengalir dan tidak berhenti, bahkan setelah seseorang yang memberikan sedekah meninggal dunia.
Oleh karena itu, Sedekah Jariyah adalah amalan yang terus memberikan pahala bahkan setelah pelakunya meninggal dunia. Ini adalah amal yang sangat kuat karena pahalanya selalu mengalir, bahkan ketika orang yang memberikan sedekah telah tiada.
Editor : Meita Nila Sari
Artikel Terkait