BALI, iNewsNganjuk.id - Jika kalian mendengar kata Bali apa yang ada dalam pikiran anda, pasti yang terlintas adalah pantai dan pemandangan alam yang indah. Serta tujuan wisata hingga kehidupan masyarakat Hindu sebagai mayoritas agama yang dianut.
Namun, bukan hanya itu Bali syarat dengan tali persaudaraan antar umat beragama. Contohnya pada saat perayaan Idul Fitri yang dirayakan oleh umat Islam, masyarakat yang tidak melaksanakan sholat Ied membantu agar pelaksanaan ibadah berjalan dengan lancar dan tertib.
Bukan hanya itu pada saat perayaan Nyepi umat muslim mengantarkan makanan sebagai ungkapan ikut berbahagia menyambut kemenangan. Meskipun Bali disebut dengan seribu Pura, namun Bali memiliki kampung Islam sebagai bukti keragaman dan toleransi beragama.
Nah berikut kampung Islam yang ada di pulau Bali
1. Kampung Kecicang Islam, Karangasem
Penyebaran agama Islam di Bali tidak lepas dari keberhasilan kerajaan Karangasem menaklukkan pulau Lombok pada tahun 1692.
Sejak saat itu raja Karangasem yakni Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem membuat kebijakan membawa orang muslim dari Lombok masuk ke Karangasem.
Hal ini yang menjadi salah satu jejak perkembangan Islam yang ada di Karangasem. Sebab umat muslim tersebut membentuk perkampungan yang sekarang dikenal dengan kampung Kecicang Islam.
Kampung ini terletak di Banjar dinas Kecicang Islam, Desa Bubayakangin, Kecamatan Bebadem Kabupaten Karangasem. Kampung ini berbatasan dengan Banjar Kecicang Bali, Banjar Tri Wangsa, Banjar Subagan.
Jejak Islam disana ditandai adanya masjid Baiturrahman yang berdiri sejak abad ke 17. Nuansa Islam sangat kental di kampung yang sebagian besar masyarakatnya mempunyai profesi sebagai pedagang dan petani.
Mereka juga menjalankan tradisi keagamaan seperti tahlilan, ziarah dan selamatan. Selain itu ada kesenian tari Rudat yang merupakan akulturasi seni budaya Bali di Kecicang Islam dan Timur Tengah.
2. Kampung Loloan Jembrana
Kampung ini terletak di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana Bali. Kampung ini dikenal dengan wilayah muslim terbesar yang ada di Bali. Kerukunan umat Hindu di kampung ini sangat kuat.
Asal usul kampung Loloan terbentuk tahun 1669 dan bermula dengan kedatangan pasukan Bugis. Ditandai dengan orang muslim yang berlabuh di sungai ijo gading yang saat itu bernama kampung Bajo. Pada awalnya mereka tinggal di kampung tersebut dan menyebar ke Utara dengan menyusuri sungai.
Atas izin penguasa Jembrana yang beragama Hindu I Gusti Aria Pancaroran kelompok Bugis menempati Lolohan yang dulu bernama Tibubunti.
Seorang ulama asal Melayu Buyut lebay juga membantu penyebaran agama islam di Bali. Sehingga tidak heran penggunaan bahasa bugis di kampung Loloan masih kerap terdengar. Terdapat Mushaf Alquran berusia 430 yang ditulis tangan oleh tuan guru H Muhammad.
3. Kampung Gelgel Klungkung
Kampung ini merupakan kampung muslim tertua yang ada di Bali sudah ada sejak awal abad ke 14. Terdapat masjid tertua di Bali yakni Nurul Huda. Pasukan Majapahit yang beragama muslim yang mengantar pulang Raja Gelgel Ketut Dalem Plesir menjadi penghuni pertama kampung ini.
Untuk toleransi di kampung ini sangat baik, bahkan menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Tak jauh dari masjid terdapat pura. Warga kampung juga memilki tradisi Ngejot yakni berkirim makanan untuk peringati hari raya keagamaan.
Pada saat umat Hindu merayakan Nyepi umat Islam membantu pecalang untuk mengamankan wilayah. Jika umat muslim melakukannya sholat Ied orang Hindu yang mengatur lalu lintas di sekitar lokasi.
4. Kampung Pegayangan Buleleng
Kampung ini dilatar belakangi dengan kemenangan penguasa Singaraja disebut dalam sejarah Babad Buleleng. Pada masa pemerintahan Barak Panik Sakti pernah membantu kerajaan Mataram, atas jasanya itu kemudian mendapat hadiah 100 prajurit dan seekor gajah.
100 orang tersebut menjadi kelompok Islam pertama yang ada di Bali Utara, yang menjadi cikal-bakal terbentuknya komunitas muslim di Kampung Pegayangan.
Akulturasi budaya Bali agama Hindu dan Islam sangat kental di Kampung ini. Yang ditemukan dalam kesenian Burda dan sokok barseh. Masyarakat nya memiliki perpaduan nama Bali dan Islam, seperti Ketut Abdul Karim, Nyoman Abdurrahman.
5. Kampung Jawa Denpasar
Komunitas muslim terbesar di pulau Bali ini terletak di Dusun Wonosari Daunpuri Kaja Ahmad Yani Bali. Keberadaan kampung Jawa Denpasar ini dikaitkan dengan perang Puputan Badung 1906.
Perang besar yang melibatkan kerajaan Badung melawan penjajahan Belanda. Kampung ini dulu merupakan domisili prajurit Jawa yang berjuang bersama pejuang Bali melawan penjajahan pada perang Puputan Badung.
Meskipun disebut kampung Jawa namun mayoritas penduduknya dari pulau Madura. Sebelumnya lokasi Kampung Jawa terletak tidak jauh dari pasar Badung. Namun pada tahun 1907 lokasinya dipindahkan ke dua tempat yakni kampung Jawa pengecutan dan kampung Jawa.
Kampung Jawa pengecutan tidak jauh dari Pura pengecutan. Sedangkan kampung Jawa merupakan wilayah yang saat ini begitu populer dan ramai pengunjung saat puasa. Kampung Jawa memiliki sebuah masjid Baiturrahman yang didirikan sejak tahun 1926. Masjid ini lah sebagai simbol toleransi beragama masyarakat yang mayoritas beragama Hindu.
Editor : Meita Nila Sari