PACITAN, iNewsNganjuk.id - Kabupaten Pacitan terdapat kampung kecil yang berada di perbukitan kapur. Kampung ini menyimpan sejarah Islam dan sangat sakral keberadaannya. Kampung ini adalah Kampung Pitu atau kampung tujuh.
Warga yang mendiami kampung ini hanya berjumlah tujuh KK yang masih dalam satu garis keturunan. Konon jika jumlah warga yang mendiami kampung ini lebih dari tujuh KK akan berdampak pada hal yang tidak baik pada kampung ini.
Salah satu hal yang tidak baik yang akan terjadi yakni akan ada perselisihan antar warga. Ditengah perkampungan ini terdapat sebuah Masjid yang dipercaya oleh warga sudah ada sejak zaman Wali. Masyarakat di Kampung Pitu ini juga percaya bahwa Masjid ini merupakan tempat ibadah pada zaman dahulu.
Kampung Pitu ini berada di Dusun Krajan, Kidul, Desa Temon yang merupakan kampung terpencil di Kabupaten Pacitan. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota yakni sekitar 15 kilometer
Nama asli dari Kampung ini yakni Ngendak, namun lebih dikenal dengan nama kampung Pitu. Karena sepanjang sejarah kampung ini hanya di huni oleh tujuh KK saja. Meskipun terpencil namun jalan menuju kampung ini tidak lah sulit.
Jaraknya hanya sekitar 4 kilometer dengan Kecamatan Arjosari. Dengan jauhnya lokasi dari jalur utama membuat kampung ini jarang dikunjungi warga luar.
Menurut cerita dari masyarakat sekitar Kampung Pitu ini memiliki keistimewaan karena pernah didatangi oleh para wali dibuktikan dengan adanya tempat berjemur dan jejak kaki yang ada di tepi mata air.
Nah selain hanya dapat dihuni oleh tujuh keluarga terdapat mitos lainnya yang menyelimuti kampung ini. Ini terjadi karena sebutan ngendak yang memiliki arti pergeseran dari atas ke bawah.
Hal tersebut yang diyakini jika ada pejabat yang berkunjung ke Desa tersebut maka pangkatnya akan turun. Dengan adanya mitos tersebut yang menjadikan kampung ini sepi. Kecuali jika ada kegiatan spritual ataupun ziarah.
Editor : Meita Nila Sari