NGANJUK, iNewsNganjuk.id - Desa Karangsemi, Kecamatan Gondang Nganjuk terdapat makam yang dikeramatkan oleh warga sekitar. Makam ini terletak kurang lebih 500 dari jembatan karangsemi yang dianggap angker.
Makam keramat ini dipercaya oleh masyarakat setempat yakni merupakan makam Ki Ageng Keniten. Merupakan tokoh dari kerajaan kecil di bawah kekuasaan kerajaan Mataram. Kerajaan tersebut yakni Pujon Manis.
Ki Ageng Keniten merupakan Senopati perang pada zaman kerajaan Mataram. Mendapatkan tugas untuk mengamankan Mataram di wilayah Timur. Di wilayah Timur pada saat itu banyak para perusuh yang meresahkan penduduk, seperti pencurian, perampokkan, perampasan serta menyebarnya wabah penyakit yang menular.
Dalam tugasnya tersebut Ki Ageng Keniten merasa kebingungan dan berhenti disuatu tempat untuk berdoa di bawah pohon Manisah. Kini tempat tersebut diberi nama Desa Pujon Manis. Ki Ageng Keniten merupakan orang yang cerdik, dengan kecerdikannya menyamar sebagai rakyat jelata. Selain itu juga mempunyai keahlian untuk menyembuhkan orang sakit.
Konon Ki Ageng Keniten merupakan orang yang sakti mandraguna, namun pada saat itu Ki Ageng Keninten berhasil dikalahkan oleh Kerajaan Mataram. Putri Raja Mataram menyamar sebagai penjual jamu untuk mengetahui kelemahan Ki Ageng Keniten. Putri Raja Mataram mengetahui jika kelemahan Ki Ageng Keniten di tenggorokannya.
Sebelum meninggal Ki Ageng Keniten bercerita tentang jatidirinya yakni seorang Senopati. Dia merasa kecewa karena prajurit Mataram bertempur secara keroyokan. Ki Ageng Keniten berpesan kepada para pengikutnya jika kesatria berperang jangan keroyokan itu seperti kera.
Pada saat Ki Ageng Keniten meninggal para pengikutnya kebingungan bagaimana cara memakamkan di sisi Utara, pada akhirnya Ki Ageng Keninten di makamkan di selatan sungai di dekat batu karang dan dibawah pohon.
Pada saat itu turunlah hujan lebat dan secara tiba-tiba makam Ki Ageng Keniten berada di sisi Utara sungai di dekat batu karang di bawah pohon menjorok ( mangklung). Sehingga makam tersebut dinamai makam Mbah Karang Mangklo.
Di makam Ki Ageng Keniten ini kerap muncul gerombolan kera. Mitos yang beredar di masyarakat para pengunjung tidak boleh mengganggu kera-kera tersebut. Konon jika ada pengunjung yang mengganggu kera tersebut akan tertimpa kesialan.
Kera yang ada di makam keramat ini tidak muncul setiap hari. Konon jika ada yang dapat menjumpai kera tersebut maka orang tersebut mendapat keberkahan rejeki. Gerombolan kera tersebut mitosnya adalah prajurit Kerajaan Mataram yang dikutuk oleh Ki Ageng Keniten.
Sebagai rasa syukur dan shodaqoh warga masyarakat setiap malam Jumat pahing memberikan penghormatan pada Ki Ageng Keninten dengan membawa tumpeng. Selain itu warisan leluhur yang masih dilakukan warga karangsemi yakni Ritual Agung yang dilakukan setiap satu tahun sekali yang di kenal dengan bersih desa atau Nyadran.
Editor : Meita Nila Sari