MOJOKERTO, iNewsNganjuk.id - Peninggalan bersejarah di Indonesia, khususnya peninggalan candi, menunjukkan kehidupan budaya yang luar biasa pada zaman dahulu.
Candi-candi yang dibuat oleh para leluhur menggambarkan betapa adi luhungnya budaya kita waktu itu dan kreativitas mereka, dengan segala keindahannya meskipun dibuat dari batu tanpa peralatan modern.
Contohnya, Candi Borobudur dan Candi Prambanan, merupakan contoh candi yang sangat indah dan megah, dengan tumpukan bebatuan yang mengesankan.
Di Indonesia, terdapat banyak candi dari berbagai ukuran yang tersebar terutama di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terdapat candi megah diatas gunung. Hal ini lah yang membuat unik candi di Mojokerto ini.
Salah satu temuan candi baru yang menarik adalah Candi Kama IV yang terletak di tebing Gunung Gajah Mungkur, yang dulunya termasuk dalam Pegunungan Penanggungan atau Pawitra.
Meskipun medan yang sulit dijangkau, para leluhur membangun Candi Kama IV dengan konsep Dharma Patapan. Konon, candi ini digunakan sebagai tempat bertapa bagi siswa-siswa karesihan menjelang kelulusan mereka, atau sebagai tempat singgah bagi bangsawan kerajaan Pakuan Pajajaran untuk bertapa di akhir hidupnya.
Ruangan candi tidak terlalu luas, depan candi hanya berjarak 3 meter, bentuknya seperti goa, di dalamnya terdapat makam namun itu makam asli atau buatan tetapi terdapat batu nisanya.
Bagian depan candi disusun dengan batu andesit, sedangkan atapnya terbuat dari batu yang keras dengan halaman candi tidak terlalu lebar.
Dengan medan disekitar candi yang begitu curam, jika dicerna dengan nalar pasti tidak masuk akal. Bagaimana dulu para leluhur membangunnya. Dengan keyakinan dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa walaupun terasa berat dapat terwujud candi Kama ini.
Editor : Meita Nila Sari