BOJONEGORO, iNewsNganjuk.id - Para pejabat, kepala sekolah, hingga guru SMA/SMK se-Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, melakukan gerakan orang tua asuh. Mereka kompak membantu siswa-siswi SMA/SMK afirmasi atau yang kurang mampu, agar tak sampai putus sekolah.
Gerakan ini dicetuskan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Jawa Timur wilayah Bojonegoro-Tuban, Adi Prayitno.
Ia mengajak jajarannya di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, antara lain pengawas, pejabat eselon IV, kepala sekolah dan guru, untuk secara sukarela mau menjadi orangtua asuh bagi siswa SMA/SMK jalur afirmasi.
Adi juga memberi contoh langsung, dengan menjadi orangtua asuh, bagi siswa-siswi kurang mampu di wilayah Bojonegoro dan Tuban. Secara rutin ia mendatangi rumah-rumah mereka sembari menyerahkan santunan.
Untuk diketahui, sejak mencetuskan gerakan orangtua asuh ini, Adi telah beberapa kali berkeliling Bojonegoro dan Tuban, mengunjungi rumah-rumah siswa SMA/SMK jalur afirmasi.
Tak jarang, lokasi rumah siswa yang dituju berada jauh di pelosok desa. Kedatangan Adi Prayitno untuk memberikan secara langsung santunan pendidikan, sekaligus menjadi orangtua asuh bagi siswa yang secara ekonomi kurang mampu tersebut.
"Sesuai arahan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Bapak Aries Agung Paewai, maka kami luncurkan Gerakan Orangtua Asuh ini," ujar Adi Prayitno, Jumat (11/8/2023).
Adi lalu mengajak seluruh kepala sekolah, pengawas, pejabat eselon IV dan para guru untuk bersama-sama menjadi Bapak atau Ibu Asuh.
"Tanpa ada paksaan, mari kita menjadi bapak atau ibu asuh bagi siswa yang membutuhkan. Seperti anak yatim, anak yatim-piatu, dan siswa dari jalur afirmasi lainnya," sebut Adi.
Ia berharap, gerakan ini bisa terus berkembang secara sistematis, terstruktur dan masif untuk sebuah kebaikan bersama. Yakni, bisa diterapkan di seluruh SMA dan SMK se-Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban, yang total jumlahnya sebanyak 208 sekolah.
Sehingga, lanjut Adi Prayitno, anak-anak ini tidak hanya menerima pengasuhan di sekolah, tetapi juga mendapatkan pengasuhan secara menyeluruh termasuk di luar sekolah.
"Karena, siapa lagi yang akan membantu, menolong putra-putri kalau bukan bapak ibu gurunya," tukas Adi Prayitno.
Beberapa siswa yang telah menjadi anak asuhnya antara lain siswa SMAN 1 Tambakrejo Bojonegoro, SMAN 1 Padangan Bojonegoro, SMAN 1 Montong Tuban, hingga SMAN 1 Grabagan Tuban.
Editor : Agus suprianto