NGANJUK, iNewsNganjuk.id - Ada adab yang perlu diperhatikan oleh seorang Muslim saat mendengar adzan berkumandang, sekaligus larangan yang berkaitan dengan adzan tersebut.
Salah satu adab yang sangat penting adalah menjawab adzan dengan bacaan yang sama yang diucapkan oleh muazin, sesuai dengan hadits berikut:
"Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin," (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut kesunnahan Islam, menjawab dengan lafal yang sama yang digunakan oleh muazin adalah perbuatan yang sangat dianjurkan.
Umar RA, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa salah satu keutamaan dalam menjawab adzan adalah ketika muazin membaca:
"hayya 'alatain" (dua kali "hayya 'ala"), maka kita harus menjawab dengan "laa hawla wa laa quwwata illa billah"
(tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan kehendak Allah SWT)," (HR Muslim).
Selain itu, ada kesunnahan juga untuk menjawab adzan dengan bacaan tarji'il adzan atau dengan mengulang bacaan adzan yang kita dengar.
Namun, selain memperhatikan adab dalam menjawab adzan, seorang Muslim juga harus memperhatikan larangan saat adzan berkumandang.
Beberapa larangan ketika adzan berkumandang di antaranya adalah
1. Membaca Al Qur'an
Jika seorang Muslim sedang membaca Al-Qur'an dan mendengar adzan berkumandang, disarankan untuk menghentikan bacaannya dan menjawab adzan. Setelah itu, ia dapat melanjutkan bacaannya.
2. Berbicara
Meskipun tidak dilarang secara tegas, disarankan untuk tidak berbicara saat adzan berkumandang, kecuali jika ada keadaan darurat.
3. Menghentikan Sholat
Jika seseorang sedang dalam proses sholat dan mendengar adzan, dilarang untuk menjawab adzan atau menghentikan sholat. Sebaiknya, setelah sholat selesai, barulah ia boleh menjawab panggilan adzan.
Hal yang sama berlaku jika seseorang mendengar adzan saat berada di kamar mandi atau WC. Ia sebaiknya menunggu sampai keluar dari kamar mandi sebelum menjawab adzan.
4. Berjual Beli
Terdapat larangan berjualan saat adzan berkumandang, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Jumu'ah ayat 9. Namun, ini berkaitan dengan adzan yang dikumandangkan pada waktu khusus, yaitu adzan Jumat setelah matahari terbenam dan imam duduk di atas mimbar.
Dalam konteks ini, diperluas pandangan mengenai adzan dengan pembagian lafal dan doa saat adzan. Salah satu lafal yang bisa diamalkan saat adzan adalah:
"Wa anna asyhadu allaa illaaha illallaah wa anna muhammadar rasuulullah radhitubillahi rabba wa bimuhammadin rasula wa bil islamidina."
Doa ini dapat dibaca setelah muazin atau orang yang melakukan adzan menyebutkan lafaz sholawat pada adzan.
Yaitu, setelah lafaz :
"أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ"
(Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku menyaksikan bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah).
Semoga memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai adab dan larangan saat adzan berkumandang dalam Islam.
Editor : Meita Nila Sari