NGANJUK, iNewsNganjuk.id,- Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad, telah mengambil inisiatif penting dengan mendorong pembongkaran tugu yang menjadi simbol organisasi perguruan pencak silat di wilayah hukumnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk membangun keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) yang lebih baik di Kabupaten Nganjuk.
Pengurus dan anggota perguruan pencak silat secara suka rela telah membongkar tugu-tugu ini, dan Kapolres Muhammad mengapresiasi tindakan ini. Ia berharap langkah ini segera diikuti dengan pembongkaran tugu-tugu lainnya demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sampai saat ini, sudah ada 30 tugu perguruan silat yang telah dirobohkan atau dialihfungsikan menjadi tugu Pancasila atau tugu Asmaul Husna di 12 kecamatan di Kabupaten Nganjuk.
"Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Nganjuk. Tugu ini sangat mungkin menjadi sumber potensi konflik antar organisasi pencak silat, dan untuk mencegah hal tersebut, kita harus mengambil langkah demi kebaikan bersama,” tutur Kapolres Nganjuk.
Selain itu, pembongkaran tugu-tugu tersebut juga sesuai dengan surat edaran dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur, yang menegaskan pentingnya kepatuhan warga negara dalam menjaga situasi aman dan kondusif. Kapolres yakin bahwa pembongkaran tugu-tugu semacam ini akan terus bertambah seiring dengan kesadaran semua pihak tentang pentingnya menjaga keamanan daripada mempertahankan bangunan tugu lambang perguruan silat yang berpotensi menimbulkan kerawanan.
Editor : Agus suprianto