NGANJUK, iNewsNganjuk.id, -Amal sholeh, atau perbuatan baik dalam Islam, merupakan aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Amal sholeh melibatkan segala tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam dan dilakukan dengan niat ikhlas untuk mencari ridho Allah SWT.
Ini mencakup ibadah ritual seperti sholat dan puasa, juga perilaku baik dalam interaksi sehari-hari. Namun, terdapat beberapa perkara yang dapat merusak atau mengurangkan keberkahannya.
Dijelaskan lebih rinci, bahaya penyakit ini dapat mengakibatkan seseorang terperangkap dalam bentuk kemusyrikan yang tersembunyi, yakni syirik khafi yang ditujukan kepada Allah. Ini menandakan bahwa meskipun kita berusaha keras untuk berbuat baik, sikap ujub atau sombong dapat timbul dan merusak nilai dari perbuatan tersebut, bahkan hingga menghapus pahalanya.
Rasulullah SAW telah menggambarkan bahaya penyakit ini sebagai salah satu faktor yang dapat merusak seseorang. Dalam riwayat ath-Thayaalisi dari Ibnu Umar disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Adapun yang membinasakan adalah sifat kikir yang diikuti, hawa nafsu yang diikuti, dan rasa kagum seseorang terhadap dirinya sendiri." (HR Hasan)
Berikut adalah 5 perkara yang perlu dihindari agar amal Sholeh tetep terjaga :
1. Niat yang tidak Ikhlas (Riya')
Niat yang tulus ikhlas adalah inti dari setiap amal sholeh. Riya' atau beramal hanya untuk mendapatkan pujian atau pengakuan manusia dapat merusak nilai keikhlasan. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya."
2. Berbuat Riya' di Media Sosial
Dalam era digital, berbagi amal sholeh di media sosial dapat membawa dampak negatif jika dilakukan dengan tujuan memperoleh pujian atau likes. Keikhlasan dapat tergerus jika perhatian lebih diberikan pada tanggapan positif dari manusia daripada keridhaan Allah SWT.
3. Takabur (Sombong)
Rasa sombong atas amal sholeh yang telah dilakukan dapat merusak nilai keikhlasan. Sebaliknya, seorang Muslim seharusnya merendahkan diri dan mengingat bahwa segala kemampuan dan keberhasilan berasal dari Allah.
4. Melalaikan Kewajiban Lain
Amal sholeh tidak boleh menggantikan kewajiban-kewajiban lain seperti shalat, zakat, dan lainnya. Terlalu fokus pada amal sholeh tertentu tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban dasar dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam ibadah.
5. Menilai Amal Sholeh Orang Lain
Mengevaluasi atau merendahkan amal sholeh orang lain dapat merusak hati dan niat. Sebaliknya, seorang Muslim seharusnya fokus pada perbaikan diri sendiri dan menjauhi perilaku negatif seperti hasad (iri hati) terhadap amal sholeh orang lain.
Dengan menghindari lima perkara di atas, seorang Muslim dapat menjaga keikhlasan dalam amal sholehnya dan memastikan bahwa ibadahnya benar-benar untuk mencari keridhaan Allah semata.
Editor : Meita Nila Sari