3. Pengeringan dengan Hati-hati
Keringkan daun pisang dengan meletakkannya di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung. Proses pengeringan ini dapat memakan waktu beberapa hari, tergantung pada kondisi cuaca.
4. Pemotongan dan Penghancuran
Setelah daun pisang benar-benar kering, potong-potong daun menjadi bagian kecil agar mudah diolah. Selanjutnya, hancurkan daun-daun tersebut untuk melepaskan minyak atsiri yang mengandung aroma alami.
5. Proses Ekstraksi
Gunakan metode ekstraksi dengan minyak nabati atau pelarut alami lainnya untuk mengekstrak aroma dari daun pisang yang sudah dihancurkan. Proses ini membutuhkan waktu agar minyak atsiri dapat terlarut dengan baik.
6. Penyaringan
Saring ekstrak menggunakan kain kasa atau saringan halus untuk memisahkan minyak atsiri dari residu daun. Pastikan untuk menyaring dengan cermat agar ekstrak yang dihasilkan bersih dan bebas dari partikel-partikel kasar.
7. Penyimpanan yang Tepat
Simpan ekstrak daun pisang dalam botol kaca gelap untuk melindungi aroma dari paparan cahaya yang dapat merusak kualitasnya. Simpan di tempat yang sejuk dan gelap.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menghasilkan ekstrak pewangi makanan alami dari daun pisang yang dapat digunakan dalam berbagai hidangan. Selain memberikan aroma segar, penggunaan ekstrak daun pisang juga mendukung upaya keberlanjutan dengan mengurangi limbah dan memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar kita.
Editor : Meita Nila Sari