get app
inews
Aa Text
Read Next : Film Dokumenter Road to Resilience dan Buku Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah

Di Antara Kambing dan Keadilan, Kisah Aipda Sunaryo Menyemai Asa di Kandang

Selasa, 13 Mei 2025 | 06:18 WIB
header img
Aipda Sunaryo bersama kambing ternaknya. Foto : iNewsNganjuk/Johnarief.

Nganjuk.iNewsNganjuk.id - Dibalik seragam cokelat yang dikenakannya sebagai anggota Satreskrim Polres Nganjuk, tersimpan sosok peternak tangguh yang tidak pernah menyerah pada nasib. Dialah Aipda Sunaryo, polisi yang memilih menantang zona nyaman dengan menekuni usaha ternak kambing.

Pagi itu, Senin (6/5), aroma segar rerumputan dan pakan fermentasi menyambut kami di halaman belakang rumahnya di Dusun Putat Malang, Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom. Di sana, Sunaryo sedang asyik memandikan kambing jenis dorper, dibantu dua pekerja. Tangannya telaten menyiram dan menyikat badan kambing satu per satu. Tak terlihat raut lelah, meski tugasnya sebagai penegak hukum menuntut energi dan waktu tak sedikit.

“Kalau hanya mengandalkan hijauan, nggak cukup buat pakan. Apalagi musim kemarau,” tuturnya sambil membuka tutup salah satu drum biru berisi pakan fermentasi.

Pakan itu bukan sembarangan, racikan khas anggota tim buru sergap tersebut terdiri dari jagung beserta batang dan daunnya, kedelai kering, klecep, hingga bekatul. Dia fermentasikan dalam drum tertutup rapat, lengkap dengan label tanggal produksi. Kandangnya pun bersih, nyaris tanpa bau menyengat, sebuah pengecualian di dunia peternakan kambing.

Namun, jalan yang dia tempuh tak selalu mulus. Sejak 2009, selepas bertugas di Bogor dan kembali ke kampung halaman, Sunaryo mencoba berbagai jenis usaha ternak. Berkali-kali gagal, pernah pula tertipu hingga terjerat utang bank. Tapi semua itu tak membuatnya menyerah.

Tahun 2022 menjadi titik balik, dia memutuskan fokus pada usaha kambing pembesaran. Tak banyak yang percaya, namun perlahan hasil mulai tampak. Kini, belasan ekor kambing tumbuh sehat di kandangnya. Kebutuhan pangan ternak tercukupi, pasarnya pun mulai terbuka.

Bagi dirinya, menjadi polisi bukan alasan untuk bergantung sepenuhnya pada gaji. Ia ingin mandiri, memberi contoh bahwa wirausaha bisa digeluti siapa pun, termasuk aparat negara.

“Yang penting konsisten dan jangan takut gagal. Rezeki itu kita jemput, bukan ditunggu,” katanya mantap.

Dari balik pagar kandang yang sederhana, pria yang akrab disapa Naryo itu membuktikan, keberanian untuk mencoba, ketekunan merawat, dan kejujuran dalam berproses adalah kombinasi yang akan selalu menemukan jalannya menuju keberhasilan.

Editor : Agus suprianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut