Monumen Tengah Alun Alun Nganjuk, Mengenang Jasa Kapten Kasihin

Meita Nila Sari
Monumen Kapten Kasihin di tengah alun alun Nganjuk di bangun untuk mengenang perjuangan Kapten Kasihin di bumi Anjuk Ladang. Foto : iNewsNganjuk.id/Meita

NGANJUK, iNewsNganjuk.id,- Kapten Kasihin merupakan pejuang Kemerdekaan di bumi Anjuk ladang. Untuk mengenang jasanya dibuatkan sebuah monumen di tengah alun alun Nganjuk. Patung beliau dengan gagah masih berdiri kokoh sampai saat ini.

Kapten Kasihin pejuang kemerdekaan yang berasal dari Kabupaten Tulungagung, tepatnya dari Desa Kalangbaret, Kecamatan Kauman.

Perjuangan Kapten Kasihin dalam mengusir penjajah menjadikan teladan untuk kita semua. Beliau rela bertempur habis-habisan untuk membela Negara. Meski perjuangannya harus dibayar mahal. Kapten Kasihin gugur dalam perjuangannya melawan penjajah di usia yang masih muda yakni 32 tahun.

Kasihin Hadi Soetomo memiliki jiwa patriotisme yang tinggi. Saat dia muda sudah mengabdikan diri didunia militer dan dia sudah berkomitmen membela Tanah Air. Dengan begitu cintanya dengan Negara Kasihin menjatuhkan pilihannya menjadi Tentara Angkatan Darat (AD). Di usia yang baru menginjak kepala tiga Kasihan sudah mendapatkan pangkat Kapten.

Puncak perjuangan Kapten Kasihin saat bertugas di Kabupaten Nganjuk. Tepatnya yaitu di Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjunganom. Karena, lokasi tersebut dipilih untuk menjadi markas Batalyon 22/Sriti untuk memukul mundur tentara Belanda.

Sebagai seorang Kapten, Kasihin memiliki banyak pasukan. Terlebih dia merupakan Komandan Kompi III Yon 22/Sriti. Beliau sering ikut terjun ke medan pertempuran dan berhadapan langsung dengan pasukan Belanda.

Puncak pertempuran Kapten Kasihin terjadi pada tahun 1949 tepatnya di bulan April. Pada saat itu Kapten Kasihin bertempur melawan Belanda untuk mempertahankan Kemerdekaan.

Pertempuran hebat tersebut sampai merenggut nyawa Kapten Kasihin. Banyak pihak mengisahakan kalau Kapten Kasihin gugur dalam pertempuran terkena tembakan tentara lawan. Kapten Kasihin sempat bersembunyi di rumah warga namun tentara lawan mengetahui persembunyian tersebut. Lantas tentara musuh pun langsung membunuhnya di lokasi. Lokasi pertempuran dan wafatnya Kapten Kasihin tersebut didirikan sebuah prasasti untuk mengenang perjuangan Kapten Kasihin.

Setelah gugur Kapten Kasihin di Makam kan Di Nganjuk. Namun, pada tahun 1969 Pemerintah Tulungagung memindahkannya ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Rejoagung. Makamnya berada di urutan ke 158.

Kapten Kasihin tidak hanya dijadikan Monumen di Alun alun Nganjuk. Pemerintah Kabupaten Nganjuk juga mengabadikan namanya sebagai nama jalan. Ada dua  Kecamatan yang memakai nama Kapten Kasihin. Yakni Kecamatan Nganjuk dan Kecamatan Tanjunganom.

Editor : Meita Nila Sari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network