6 Larangan Malam 1 Suro Masyarakat Jawa, Larangan Menikah hingga Keluar Rumah
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/07/17/0d8d5_malam-satu-suro.jpg)
1. Dilarang menikah
Beberapa masyarakat Jawa khususnya mas Solo dan Yogyakarta meyakini jika menikah pada malam satu Suro akan mendatangkan kesialan ataupun malapetaka. Larangan melakukan pernikahan pada malam satu suro, akan mendatangkan kesialan bahkan malapetaka bagi pengantin dan seluruh orang yang terlibat dalam acara tersebut.
Adapula mitos yang beredar dalam masyarakat larangan menikah pada malam satu suro, karena ini bulan menantu bagi Nyi Roro Kidul. Maka dari itu masyarakat dilarang merayakan pernikahan jika itu dilakukan akan membuat penguasa pantai Selatan mengamuk dan meminta tumbal.
Meskipun dalam adat Jawa terdapat larangan atau mitos menikah pada malam satu Suro. Namun dalam Islam menggelar pernikahan pada malam satu suro diperbolehkan. Karena dalam Islam tanggal, bulan maupun hari apapun merupakan hari yang baik.
2. Dilarang berbicara yang tidak perlu atau terlalu berisik
Larangan Satu Suro yang paling sakral yakni Tapa Bisu atau larangan untuk berbicara. Hal ini masih dilakukan oleh masyarakat Solo maupun Yogyakarta, apalagi yang berada disekitar Keraton.
Tapa Bisu yakni masyarakat dilarang untuk berbicara hal- hal yang tidak penting, sesuatu yang buruk, berdoa yang tidak baik, karena diyakini pada bulan Suro apapun yang didoakan atau diucapkan dapat terkabul. Selain larangan berbicara larangan lainnya yakni makan dan minuman bahkan merokok.
Di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada perayaan malam satu suro, melakukan arakan benda pusaka mengelilingi Benteng Keraton yang diikuti oleh ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya. Selama melakukan ritual warga dilarang untuk berbicara seperti halnya orang bertapa. Ritual ini dikenal dengan istilah tapa mbisu mubeng benteng.
3. Larangan pindah rumah
Dalam masyarakat Jawa percaya jika bulan suro merupakan bulan bencana atau bulan sial. Hal inilah yang menyebabkan kenapa pada bulan Suro terdapat larangan pindah rumah.
Jika hal tersebut tetap dilakukan dikhawatirkan akan mendapatkan musibah ataupun hal buruk yang lainnya.
Pada malam satu suro, sebagiam orang akan memilih berdiam diri dirumah. Beberapa masyarakat yakin jika keluar rumah pada malam satu suro orang yang memiliki kesialan weton tertentu memang dilarang keluar rumah karena akan mendapatkan kesialan.
Bukan hanya itu saja pada malam satu suro diyakini bahwa orang yang bersekutu dengan setan sedang mencari tumbal untuk menambah kekayaan ataupun menambah kesaktian mereka.
5. Larangan membangun rumah
Bukan hanya pindah rumah, larangan malam satu Suro yakni dilarang untuk membangun rumah. Masyarakat Jawa khususnya Solo dan Yogyakarta jika ada yang membangun rumah pada malam satu suro maka pemiliknya akan mendapatkan Mala petaka yang luar biasa.
Mulai dari mudah terkena penyakit , sulit mendapatkan rejeki, di huni oleh makhluk halus serta kesialan lainnya. Maka hendaklah jika ingin membangun rumah lebih baik ditunda terlebih dahulu.
6. Larangan mengadakan hajatan lainnya
Larangan melakukan pernikahan pada malam Suro sudah sangat umum, larangan ini juga termasuk menggelar acara atau hajatan lainnya. Seperti sunatan, kelahiran, an hajatan sejenisnya.
Kenapa ada larangan pada malam satu suro ini karena malam satu suro merupakan malam yang suci serta bulan yang enuh Rahmat. Pada malam satu suro beberapa orang Jawa Islam ini merupakan momen yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara membersihkan diri serta melawan hawa nafsu.
Editor : Meita Nila Sari