Goa Unik Bojonegoro Terbentuk dari Tetesan Air! Kerap Dijadikan Tempat Mencari Pesugihan

BOJONEGORO, iNewsNganjuk.id- Bojonegoro salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur. Kota ini merupakan salah satu kota yang kaya dengan tempat bersejarah dan dijadikan sebagai tempat wisata. Salah satu tempat bersejarah yakni Goa Lawang.

Goa Lawang ini berada di wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Goa ini syarat dengan sejarah dan mistis. Goa Lawang  berada ditengah- tengah lima goa yakni sebelah Utara goa sumur dan goa Lawa. Sebelah Timur yakni goa landak dan goa macan.

Banyak orang yang datang ke goa ini bukan hanya untuk menikmati keindahan goa saja. Menurut juru kunci goa tempat ini konon dihuni oleh sosok eyang Kinto. Pada zaman dahulu goa ini ditemukan oleh orang yang babat alas di desa ini. 

Banyak cerita sejarah dan mitos yang berkembang di masyarakat mengenai goa Lawang ini. Konon pada zaman dahulu goa Lawang ini merupakan tempat yang digunakan untuk pertapaan murid dari sunan. Disekitar lokasi goa dikelilingi oleh kampung ghaib.

Cerita yang beredar goa Lawang ini digunakan untuk bantu apa saja. Ada pengunjung meminta bantuan ghaib untuk penglaris dagangannya. Bahkan para pengunjung mendatangi goa ini dengan tujuan untuk mencari pesugihan. 

Goa Lawang ini tersusun dengan bebatuan yang indah terbentuk secara alami dengan tetesan air, batuan tersebut terbentuk seperti karang. Dinamakan goa Lawang karena bentuk Goa tersebut dari dalam bulat dan luas. Pada bagian ujung sebelah Utara membentuk seperti pintu dalam bahasa Jawa disebut lawang.

Goa Lawang juga pernah menjadi tempat persembunyian dari Prabu Wijaya dan Patih Gajah Mada pada saat menghadapi pemberontakan dari Rakuti. Ditengah goa terdapat batu lapang yang konon zaman dahulu merupakan tempat pertapaan para punggawa dari Kerajaan Majapahit. 

Bahkan menurut cerita dari juru kunci goa tempat ini kerap didatangi oleh anak dari Prabu Angling Dharma yakni Raden Angling Kusuma.  

Nah itulah mitos dan cerita unik tentang goa Lawang yang ada di Desa Sumberarum, Dander, Kabupaten Bojonegoro. 

Editor : Meita Nila Sari