get app
inews
Aa Text
Read Next : Menjelang Karnaval, Perajin Kostum di Jombang Kebanjiran Permintaan

Kekeringan Ancam Pertanian di Jombang, Embung Mangunan Mengering

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 11:53 WIB
header img
Embung mangunan di Jombang mengalami kekeringan. Foto: iNewsNganjuk.id/Sherly.

JOMBANG, iNewsNganjuk.id,- Memasuki musim kemarau yang intens, sejumlah embung di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai mengalami kekeringan. Salah satu embung yang terdampak adalah Embung Mangunan yang terletak di Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh. Pada Sabtu (10/08/2024), pantauan di lokasi menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan, di mana hamparan luas embung tersebut telah mengering, dengan tanah yang mulai retak-retak akibat kekurangan air.

Embung Mangunan biasanya menjadi sumber air utama bagi para petani di desa tersebut untuk mengairi sawah mereka. Namun, dengan kondisi embung yang mengering, para petani kini menghadapi kesulitan besar dalam menjalankan aktivitas pertanian mereka. Nyoto, seorang petani di Desa Mangunan, mengungkapkan bahwa embung tersebut telah mengering selama sebulan terakhir. "Biasanya, embung ini dimanfaatkan untuk mengairi sawah yang ditanami padi dan tembakau. Namun, sejak sebulan terakhir, embungnya tidak bisa digunakan karena tidak ada air," kata Nyoto.

Kekeringan yang melanda Kabupaten Jombang ini tidak hanya berdampak pada para petani, tetapi juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah setempat. Nur Puji Subagyo, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang semakin meluas. 

"Kami selalu berkoordinasi dengan OPD terkait, khususnya dinas pertanian, untuk mencari solusi terbaik bagi pengairan lahan pertanian yang terdampak kemarau. Jika embung sudah kering dan tidak bisa digunakan, kami akan mencari alternatif pengairan lain yang dapat membantu petani," jelas Nur Puji.

Menurut Nur Puji, puncak kekeringan di Kabupaten Jombang diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus, meskipun masih ada kemungkinan hujan ringan turun di bulan tersebut. Kondisi ini tentu saja menambah kekhawatiran, mengingat potensi kebakaran lahan yang juga meningkat seiring dengan cuaca yang kering dan angin yang berhembus kencang.

"Puncaknya memang di bulan Agustus ini. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama dalam menghindari pembakaran lahan sembarangan. Dengan kondisi kemarau dan angin yang cukup kencang, risiko kebakaran lahan menjadi sangat tinggi," tambah Nur Puji.

Kondisi embung yang mengering ini menunjukkan betapa parahnya dampak musim kemarau terhadap sektor pertanian di Kabupaten Jombang. Para petani yang bergantung pada air dari embung kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga kelangsungan tanamannya. Koordinasi antara BPBD dan dinas terkait diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif untuk mengatasi krisis air yang melanda wilayah tersebut.

Di tengah situasi yang semakin sulit, penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk bekerja sama dalam mengantisipasi dan menangani dampak musim kemarau ini. Selain itu, langkah-langkah preventif seperti menghindari pembakaran lahan sembarangan perlu terus disosialisasikan agar risiko bencana lain seperti kebakaran dapat diminimalisir.

Editor : Agus suprianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut