NGANJUK, iNewsNganjuk.id- Terhitung sudah memasuki hari ke tujuh anak hilang warga katerban, Ahmad Fagih Humaidi. Dalam proses pencarian selama tujuh hari tidak menuai hasil positif kini diberhentikan oleh tim BPBD.
Berbagai cara sudah diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui BPBD, dibantu Koramil, dan tim relawan, perangkat Desa dan warga setempat, Rabu (19/04/2023).
Terhitung mulai Rabu (12/04/2023) Ahmad Fagih Humaidi dilaporkan keluar dari rumah dan tak kunjung kembali. Kemudian dilaporkan ke Polsek Baron dan diteruskan ke tim BPBD. Mendapatkan laporan tima BPBD langsung terjun kelapangan melakukan olah TKP di Desa Keterban.
Hasil olah TKP tim BPBD bersama dengan warga menemukan diduga sandal, hp jadul, celana tergelak di bibir sungai Widas. Menganalisa dan menduga kemungkinan Ahmad Fagih mandi di sungai dan kemungkinan terseret arus sungai Widas.
Dari olah TKP tersebut, dengan menggunakan perahu karet Kalaksa BPBD Abdul Wakid bersama tim relawan menelusuri sungai widas untuk melakukan pencarian anak tersebut.
" BPBD dibantu beberapa relawan yang berada di Nganjuk maupun di luar Nganjuk, menelusuri dari satu titik ke titik lainnya sampai ke ujung perbatasan Jombang. Namun, hingga hari ke tujuh tidak membuahkan hasil,">
Abdul Wakid mengungkapkan penyisiran sudah dibagi menjadi dua yakni bibir sungai dan darat, begitupun dengan upaya lain termasuk ke sanak saudaranya.
Kalaksa BPBD juga pihak perangkat Desa Katerban, Babinsa, Babinkamtibmas dan keluarga anak yang hilang melakukan koordinasi di posko pertama balai Desa Katerban.
" Pencarian kami dan para relawan lakukan sehubungan hari ini sudah hari ke tujuh maka kita hentikan. Dihentikannya pencarian bukan total kami hentikan. BPBD dan relawan lainnya tetap siap menerima laporan jika ada tanda- tanda tentang Ahmad Fagih Humaidi yang selama ini kita cari," ungkap Abdul Wakid.
Abdul Wakid sebagai ketua Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk mengucapkan banyak terima kasih atas daya dan upaya serta sinergitas bantuannya sekalipun anak yang kita cari belum ketemu. Namun ini semua merupakan bentuk kekompakan dari semua relawan.
Editor : Meita Nila Sari
Artikel Terkait