SUMENEP, iNewsNganjuk.id - Madura merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia yang banyak mempunyai tradisi dan budaya. Budaya dan tradisi tersebut unik dan menarik untuk dikulik.
Selama ini Madura yang terkenal yakni dengan karapan sapi. Namun, di Madura terdapat tradisi yang lebih unik dan lebih kaya dari pada tradisi karapan sapi tersebut. Namun ada sebuah tradisi unik lainnya yang ada di Madura ini yakni tidur di atas pasir.
Kebanyakan masyarakat tidur diatas ranjang beralaskan kasur yang empuk. Namun hal berbeda dilakukan oleh warga ditiga desa di Sumenep Jawa Timur lebih memilih tidur di atas kasur pasir. Tradisi unik ini sudah menjadi tradisi turun temurun bagi warga sekitar dan merupakan kewajiban setiap rumah miliki kasur pasir.
Tradisi ini dilakukan oleh tiga desa di Kacamatan Batang-batang, yakni Desa Dependa, Desa Legung Timur, dan Desa Legung Barat. Kasur pasir ini bukan hanya di dalam rumah saja namun di halaman rumah, dan tempat-tempat tertentu.
Pasir-pasir yang ada di halaman rumah dan tempat-tempat tertentu ini digunakan untuk bersantai bersama keluarga dan tetangga. Kebiasaan unik yang dilakukan oleh ketiga Desa ini sudah dilakukan selama ratusan tahun secara turun temurun.
Bahkan anak- anak di Desa ini dilahirkan di atas pasir, hal inilah yang membuat mereka akrab dengan kasur berpasir. Anak-anak di Desa ini lahir, tumbuh dan berkembang, dan menjadi dewasa diatas pasir, sehingga banyak orang menyebutnya manusia pasir.
Pasir yang digunakan untuk tempat tidur ini yakni pasir pilihan yang didapatkan bibir pantai Desa setempat. Pasir tersebut ditempatkan di sudut kamar rumah, di ruang istirahat maupun di dapur.
Butiran-butiran pasir tersebut tidak lengket ditubuh dalam keadaan basah. Butiran pasir tersebut memiliki kristal pasir yang sangat halus, bersih mengkilat dan memiliki warna putih gading. Pasir tersebut akan diayak terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada batu atau benda berbahaya lain, kemudian dijemur agar tidak basah.
Uniknya Desa ini mewajibkan warganya untuk menyediakan tumpukan area pasar yang ada di rumahnya untuk tempat tidur. Tradisi ini mendorong warga agar rumah berpasir ini tetap ada. Sekalipun di rumah ada kasur busa mereka tidak pernah menidurinya.
Untuk kenyamanan mereka tetap menggunakan bantal dari kapas bertujuan agar rambut mereka tetep bersih dari pasir. Namun ada juga yang tidak menggunakan bantal dari kapas hanya membuat gundukam dari pasir sebagai pengganti bantal kapas.
Hingga saat ini tradisi rumah berpasir masih eksis. Setiap rumah di Desa Legung mempunyai area berpasir. Baik tua maupun muda sudah terbiasa dengan tradisi ini, kebanyakan anak-anak di Desa ini bermain di atas pasir.
Masyarakat di desa ini percaya bahwa pasir ini memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Pasei ini di klaim sebagai eksofiliator alami. Butiran super halus dipercaya dapat membantu mengelupas kulit secara otomatis.
Para ahli menyebutkan tidur diatas pasir dengan kesehatan lebih dikaitkan dengan kondisi tubuh yang jauh lebih rileks. Nuansa pantai terasa saat kita berbaring diatas kasur pasir, bahkan pasir membuat suhu ruangan menjadi sejuk saat cuaca panas.
Nah itulah keunikan kampung pasir yang ada di Sumenep Madura.
Editor : Meita Nila Sari
Artikel Terkait