NGANJUK, iNewsNganjuk.id - Pada musim kemarau tahun ini, ada sejumlah titik lokasi hutan, baik itu hutan lindung maupun hutan tanaman produksi, yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk memetakan sebanyak 11 titik lokasi hutan, yang berpotensi terjadinya karhutla.
"Untuk lokasi hutan produksi dan hutan lindung yang rawan karhutla ada di Kecamatan Sawahan atau wilayah pegunungan Wilis, serta di Kecamatan Ngluyu atau perbukitan wilayah Utara Nganjuk," kata Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk Abdul Wakid, Selasa (4/7/2023).
Sedangkan untuk jenis hutan produksi yang rawan karhutla, disebut Wakid berada di Kecamatan Loceret, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Bagor, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Gondang, Kecamatan Pace, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Lengkong, dan Kecamatan Rejoso.
"Di wilayah tersebut petugas BPBD bersama instansi terkait dan relawan intensif melakukan pengawasan akan terjadinya karhutla di musim kemarau ini," kata Wakid, Minggu (2/7/2023).
Lebih lanjut Abdul Wakid mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya karhutla di musim kemarau ini.
Antara lain, BPBD Nganjuk Nganjuk bekerjasama dengan Forpimcam dan KPH serta Destana di masing-masing lokasi rawan karhutla, untuk secara intensif melakukan sosialisasi dan pengarahan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan warga.
"Terutama terkait potensi terjadinya karhutla di wilayah sekitarnya. Selain itu, juga dilakukan simulasi evakuasi dan penyelamatan apabila terjadi karhutla. Kami lakukan tindakan tersebut melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan kepada LMDH dan warga desa," beber Abdul Wakid.
Dengan mempersiapkan potensi yang ada di lapangan, kata Wakid, termasuk LMDH dan warga desa, maka apabila terjadi karhutla bisa secepatnya dipadamkan.
Selain itu, lanjutnya, BPBD Nganjuk juga telah mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan bila terjadi karhutla. Termasuk petugas dan relawan yang siap diterjunkan untuk melakukan pemadaman karhutla.
"Sarana dan prasarana yang telah kami siapkan antara lain 2 unit armada tangki air, 10 unit kendaraan operasional roda dua, armada angkut personil, peralatan manual penghalau dan pemadam api dan sebagainya," pungkas Wakid.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait