Masuk Musim Kemarau, Debit Air Embung Grojogan di Jombang Menyusut

Sintya Gadis Sherly
Aktivitas petani di Jombang. Foto: iNewsNganjuk.id/Sherly.

JOMBANG, iNewsNganjuk.id,- Para petani di Desa Plabuhan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, saat ini merasa cemas dengan mulai menyusutnya debit air dari Embung Grojogan pada bulan Juni 2023 lalu.

Pantauan di lokasi Embung Grojogan menunjukkan aktivitas para petani yang kembali mengambil air untuk menyiram tanaman tembakau yang baru saja ditanam. Beberapa petani juga terlihat menggunakan pompa diesel untuk mengairi tanaman cabai yang berdekatan dengan Embung Grojogan.

Salah satu petani yang sedang mengairi tanaman cabai, Kimen (50), mengungkapkan bahwa Embung Grojogan biasanya digunakan untuk mengairi sawah di lima desa di sekitar Desa Plabuhan.

"Biasanya, saat musim kemarau tiba, pada bulan Oktober, embung ini sudah mengering karena tidak ada hujan, sehingga debit airnya berkurang dan tidak terisi penuh seperti pada bulan Desember," terangnya pada Jumat (04/08/2023).

Kimen menjelaskan bahwa waduk ini berfungsi untuk menyimpan cadangan air selama musim kemarau. Namun, saat ini, air tidak dapat dialirkan ke sawah petani karena tinggal genangan air yang jumlahnya berkurang dan tidak mencukupi seperti saat musim hujan.

"Dampaknya, lebih dari ratusan hektare tanaman petani di Desa Pelabuhan merasa khawatir karena Embung ini merupakan satu-satunya sumber irigasi yang kami andalkan hingga saat ini, terutama ketika musim kemarau tiba," tambahnya.

Sementara itu, Supervisor Pusat Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Stevi Pepy Maria, menyatakan bahwa berdasarkan data BMKG, suhu udara saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau sebelumnya.

"Biasanya, suhu udara berkisar antara 32 hingga 33 derajat Celsius, namun saat ini naik menjadi 36 hingga 37 derajat Celsius," jelasnya.

Pepy menambahkan bahwa saat ini ada beberapa daerah di Kabupaten Jombang yang mengalami kekurangan sumber mata air, namun belum sampai mengalami kekeringan.

"Hingga saat ini, sumber mata air masih dapat digunakan meskipun jumlahnya mulai berkurang, dan kami telah menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat jika dibutuhkan," tutupnya.

Editor : Agus suprianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network