JOMBANG, iNewsNganjuk.id- Menjelang musim panen, petani semangka di Desa Tambakrejo, Kecamatan / Kabupaten Jombang, merasa cemas. Tanaman semangka mereka diserang oleh hama jamur, mengakibatkan kualitas buah tidak mencapai potensinya, Selasa (26/9/2023).
Ketika kami berkunjung ke lahan pertanian milik petani semangka di daerah tersebut, kami berbicara dengan Sampun (61), seorang petani yang dengan penuh semangat menanam semangka. Meskipun biaya pupuk meningkat, dia tetap menjalankan hobinya, yaitu menanam semangka.
"Cuaca ekstrim ini telah membuat sejumlah daun dan batang semangka tampak layu dan keriting. Untuk mengatasi masalah ini, petani melakukan penyemprotan dengan fungisida setiap dua hari," ungkap Sampun.
Sampun juga menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menanam semangka di lahan seluas 1400 meter persegi mencapai Rp5 juta. Sayangnya, tanaman semangkanya telah terserang jamur selama satu setengah bulan terakhir, yang mengakibatkan hasil panen tidak mencapai potensi maksimal.
"Impian kami adalah panen tahun ini bisa mencapai hasil maksimal sekitar 17 ton, seperti biasanya. Namun, melihat kondisi tanaman saat ini, kemungkinan hanya akan mencapai 14 ton," jelasnya.
Sampun berharap agar harga semangka dapat meningkat, sehingga para petani semangka tidak mengalami kerugian meskipun cuaca panas menjadi tantangan.
"Harga buah ini tidak bisa diprediksi. Terkadang harganya naik, dan terkadang turun. Semoga kali ini harga semangka dapat memberikan keuntungan kepada kami," tambahnya dengan harapan.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait