NGANJUK, iNewsNganjuk.id - Ternyata ini sosok Sultan Nganjuk yang parkirkan pesawat di halaman rumahnya. Ia bukan orang sembarangan bahkan disebut sultan karena tajir 7 turunan.
Beberapa hari ini dunia maya dihebohkan dengan penampakan pesawat terbang yang terparkir di rumah warga Kertosono Kabupaten Nganjuk. Jika anda melewati jalan raya Kertosono - Nganjuk pasti akan dibuat heran dan bertanya- bertanya dengan penampakan ini.
Pesawat yang memiliki warna merah putih seperti Pesawat Kepresidenan ini terparkir di halaman rumah. Tepatnya di Jalan Raya Nganjuk - Kertosono, di Desa Palem, Kecamatan Kertosono. Rumah tersebut milik pasangan suami istri H Yusuf dan Hj Dau.
Untuk saat ini rumah tersebut ditempati oleh satu keluarga yang berasal dari Ngawi yang dipercaya untuk menjaga rumah tersebut. Sementara pemilik rumah berada di Jakarta.
Pesawat tersebut ternyata sudah terparkir sejak tahun 2019, pada saat Covid menyerang.
Pesawat terbang yang menghebohkan warga Nganjuk dan Viral di media sosial ini berwarna merah dan putih. Pesawat ini menyerupai pesawat Kepresidenan.
Panjang pesawat sekitar 30 meter dan terdapat tiga tiang untuk penyangga, kaki roda pesawat di cor di atas kolam. Dan pesawat ini hanya sebagai pajangan pemilik rumah dan sudah tidak bisa terbang.
Kolam tersebut sudah ada sejak tahun 1988 dan kolam dibangun sendiri oleh H Yusuf. Pekerjaan Sultan Nganjuk ini merupakan pengusaha perkebunan kelapa sawit. Hartanya bahkan disebut tak akan habis sampapi 7 turunan.
Pesawat ini sudah disulap menjadi ruang keluarga yang sangat indah, semua kursi dilepas dan direnovasi. Kursi pesawat diganti dengan meja dan kursi untuk keluarga. Karena ini privasi jadi tidak sembarangan orang bisa masuk.
Nah untuk pesawatnya sendiri langsung didatangkan oleh anak dari H Yusuf yakni H Gatot Koco yang merupakan juragan minyak. Bukan tanpa sebab ia mendatangkan pesawat di rumahnya ini. Semua itu dilakukan hanya untuk membahagiakan orang tuanya.
Menurut cerita harga dari pesawat ini ditaksir sekitar Rp1 miliar. Kedatangan pesawat ini pun dengan cara yang unik yakni, pesawat didatangkan dini hari saat sepi orang dengan menggunakan tiga kontainer.
Editor : Meita Nila Sari