4. Monumen Dr Soetomo
Di Nganjuk, terdapat sebuah monumen yang sangat layak untuk dikunjungi. Sebagai warga negara yang patut memberikan penghormatan kepada para pahlawan, salah satunya adalah dengan mengunjungi Monumen Dr. Soetomo yang bersejarah.
Di monumen ini, Dr. Soetomo diabadikan dalam posisi duduk di atas kursi, sambil tangannya menggenggam buku terbuka, yang jelas menunjukkan bahwa beliau adalah seorang cendekiawan yang mendalam dalam ilmu pengetahuan. Monumen ini adalah yang ketiga di Jawa Timur dan diresmikan oleh Menteri Penerangan RI (H. Harmoko) pada tanggal 6 Mei 1986. Selain monumen ini, ada dua patung lain dari Dr. Soetomo di Surabaya, yaitu satu di depan Rumah Sakit Dr. Soetomo berbentuk patung perunggu separuh badan dan satu lagi di depan Gedung Nasional Indonesia berbentuk patung batu yang berdiri tegak.
Selain monumen dan patung-patung tersebut, di tempat ini juga dapat ditemukan koleksi peralatan praktik kedokteran yang berkaitan dengan penyakit kulit dan penyakit kelamin. Beberapa di antaranya termasuk Trigator, alat yang digunakan untuk membilas saluran kemih penderita infeksi (diproduksi pada tahun 1930), alat pengobatan listrik untuk mengatasi penyakit kulit, serta fasilitas pemeriksaan khusus untuk pasien wanita.
5. Monumen Jenderal Sudirman
Monumen Gerilya Jenderal Sudirman terletak di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Nganjuk, tidak jauh dari Monumen Dr. Soetomo. Desa Bajulan pernah menjadi tempat berlindung Jenderal Sudirman selama 9 hari saat perjuangan melawan penjajah Belanda pada tahun 1945. Sekitar 3 kilometer ke selatan dari monumen ini, terdapat padepokan yang digunakan oleh Jenderal Soedirman dan pasukannya sebagai tempat beristirahat, berunding, dan bersembahyang.
6. Masjid Al Mubarok
Masjid Al-Mubarok terletak di Jl. May Jend. Supeno No.76, Gerekan, Kacangan, Berbek, Kabupaten Nganjuk. Masjid ini memiliki sejarah panjang dan berhubungan erat dengan berdirinya Kabupaten Nganjuk. Di dalam kompleks masjid ini, anda dapat menemukan makam Kanjeng Jimat, Bupati Berbek pertama yang berperan dalam berdirinya kabupaten ini. Ornamen bersejarah, seperti mimbar tahun 1758 dan bedug tahun 1759, juga dapat ditemukan di masjid ini.
7. Pura Kerta Bhuwana
Pura Kerta Bhuwana adalah tempat ibadah umat Hindu di Nganjuk. Pura ini berasal dari Candi Sapto Argo yang ditemukan di puncak Gunung Wilis, digunakan untuk memuja Dewa Wisnu, Dewi Sri, dan leluhur. Di sekitar candi ini, ditemukan prasasti dan pajenengan berupa Genta, Lonceng, dan Pasepan, yang semuanya dijaga dan dirawat sebagai bagian dari Pajenengan di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis.
Semoga informasi ini membantu anda menikmati perjalanan sejarah yang menarik di Nganjuk.
Editor : Meita Nila Sari