Antisipasi Konflik Pesilat di Trenggalek, Polri dan TNI Gelar Patroli Gabungan

TRENGGALEK, iNewsNganjuk.id, – Kepolisian Resor Trenggalek telah menggelar siaga satu dengan menempatkan personel di titik-titik rawan. Langkah ini dimulai dengan apel di halaman Mapolres yang diikuti oleh seluruh personel gabungan, Selasa (10/10/2023).

Tindakan siaga satu ini bertujuan untuk memastikan bahwa situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Trenggalek tetap aman dan kondusif.

Baca Juga

Kapolres Nganjuk Ingatkan Anggotanya agar Tidak Terlena dengan Situasi Pasca Pemilu 2024

Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono, melalui Kabagops AKP Suyono, menjelaskan bahwa langkah siaga satu ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap kemungkinan balasan setelah insiden penganiayaan kelompok pesilat di wilayah Kediri.

AKP Suyono menegaskan bahwa langkah siaga satu ini tidak hanya melibatkan Polres, tetapi juga Polsek di seluruh wilayah.

Dalam pelaksanaannya, berbagai pihak terkait, termasuk Kodim 0806, Satpol PP, dan Dishub, terlibat dalam upaya ini.

Baca Juga

Kapolres Nganjuk Pimpin Apel Pengecekan dan Kesehatan Anggota Polri untuk Pengamanan TPS Pemilu 2024

"Untuk memastikan Kamtibmas tetap kondusif, kami meningkatkan pengamanan dan melaksanakan patroli gabungan skala besar di jalur dan lokasi rawan yang berpotensi mengganggu tinggi," ungkapnya.

AKP Suyono menjelaskan bahwa Polres Trenggalek bersinergi dengan TNI dan instansi lainnya dalam pelaksanaan penyekatan dan pemeriksaan kendaraan bermotor secara selektif.

"Kami menerapkan pendekatan preventif yang berorientasi pada aspek kemanusiaan," tambahnya.

Baca Juga

Kapolres Nganjuk Mengajak Jamaah Berperan di TPS untuk Demokrasi yang Sejahtera

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk selalu bekerja sama dengan petugas dalam menjaga Kamtibmas, menciptakan suasana yang damai, dan tidak terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial yang dapat mengganggu Kamtibmas.

Sementara bagi kelompok perguruan silat, AKP Suyono menekankan agar mereka sepenuhnya menyerahkan kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian warga pesilat asal Trenggalek kepada aparat penegak hukum.

Editor : Agus suprianto