NGANJUK, iNewsNganjuk.id, -Sholat Istisqa adalah sholat yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk doa memohon hujan dari Allah SWT.
Berikut adalah tata cara melaksanakan sholat Istisqa:
1. Niat
Niatkan dalam hati untuk melaksanakan Sholat Istisqa untuk memohon hujan.
2. Waktu
Sholat Istisqa biasanya dilakukan pada saat terjadi kekeringan atau kekurangan air hujan.
3. Sholat
Sholat Istisqa terdiri dari dua rakaat yang tidak mempunyai adzan dan iqamah.
4. Takbiratul Ihram
Seperti dalam sholat biasa, mulai dengan takbiratul ihram (mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar").
5. Qira'ah
Baca Al-Fatihah di dalam rakaat pertama, kemudian lanjutkan dengan membaca surah Al-A'la (Surah ke-87) dalam rakaat pertama. Pada rakaat kedua, baca Al-Fatihah dan lanjutkan dengan membaca surah Al-Ghasyiyah (Surah ke-88).
6. Ruku' dan Sujud
Lanjutkan sholat seperti biasa dengan melakukan ruku' (rukuk) dan sujud (sujud).
7. Tasyahhud dan Salam
Setelah selesai sujud kedua pada rakaat kedua, duduk untuk tasyahhud akhir dan salam.
8. Doa Istisqa
Setelah salam, imam dan jamaah sebaiknya menghadap kiblat dan memperbanyak doa memohon hujan kepada Allah SWT.
9. Penyulihan
Setelah selesai sholat, biasanya dilakukan penyulihan (upacara khusus) untuk memohon hujan. Ini bisa termasuk memberikan khutbah tentang pentingnya memohon hujan, dan masyarakat berkumpul untuk berdoa bersama.
Penting untuk dicatat bahwa Sholat Istisqa adalah sholat sunnah, bukan wajib, dan biasanya dilakukan di saat ada kekurangan hujan yang berkepanjangan.
Berikut hadist tentang tatacara sholat Istisqa
Dari Abdullah bin Zaid Al-Ansari, dia berkata,
"Pada suatu hari, Rasulullah SAW keluar untuk sholat Istisqa bersama-sama kami. Dia memakai pakaian merah, dan ketika dia berdiri (untuk sholat), dia menghadap ke Qiblat dan meletakkan kedua tangannya. Dia memulai doa dengan doa bagi orang-orang yang telah meninggal. Kemudian dia menarik pakaian merah itu ke depannya, kemudian dia mengangkat kedua tangannya, lalu dia berdoa, dan dia tidak menyebut (takbir) sama sekali sebelumnya atau setelahnya." (HR. Bukhari).
Editor : Agus suprianto