NGANJUK, iNewsNganjuk.id - Dalam rangka mentargetkan penurunan angka stunting di Kabupaten Nganjuk. Bupati Nganjuk adakan rapat koordinasi bersama stakeholder dan mitra kerja dalam rangka rembuk stunting, untuk mempercepat penurunan angka stunting di Pendopo KRT Sosro Koesoemo, Selasa, (23/05/2023).
Dengan mentargetkan penurunan angka stunting di Kabupaten Nganjuk yang sebelumnya pada tahun 2021 mencapai 25,3 persen, tahun 2022 turun menjadi 20 persen dan diharapkan tahun 2023 turun menjadi 15 perse. Pada tahun 2024 nanti angka stunting dapat turun menjadi dibawah 14 persen.
Bupati Ngajak Marhaen Djumadi menyampaikan memiliki komitmen bersama stakeholder dan mitra kerja untuk mengatasi stunting di Kabupaten Nganjuk. Stunting ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
" Faktor- faktor tersebut yakni genetik, asupan gizi dan sanitasi. Ketiga hal ini yang perlu kita rembuk bersama. Termasuk dari faktor internal dari ibu yang hipertensi, pernikahan dini juga beresiko stunting," ungkap Marhaen.
Kang Marhaen menambahkan dalam hal ini juga memberikan ilmu tentang pengasuhan anak, bagaimana memberikan ASI eksklusif termasuk juga tentang variasi memberikan makanan pada anak. Karena hal itu dapat mempengaruhi penurunan stunting.
" Alhamdulillah pada tahun 2021 mencapai angka 25,3 persen, tahun 2022 mencapai 20 persen, dan untuk tahun ini kita mentargetkan turun 15 persen dan untuk tahun 2024 nanti bisa turun dibawah 14 persen," ungkap Marhaen.
Kang Marhaen menekankan karena pentingnya komitmen serta penurunan angka stunting sejak dini. Maka dalam hal ini asupan gizi akan menjadi intervensi permasalahan dan perbaikan masalah stunting di Kabupaten Nganjuk ini.
Hadir dalam acara ini Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Forkopimda Kabupaten Nganjuk, lembaga kesehatan, organisasi masyarakat, sektor swasta yang peduli terhadap kesehatan ibu dan anak.
Editor : Meita Nila Sari
Artikel Terkait