NGANJUK, iNewsNganjuk.id - Warga di Dusun Ngrajek, Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, dibuat geger dengan ulah seorang Youtuber bernama AG. Pria muda itu nekat mengeluarkan senjata api jenis pistol, saat mendatangi juru kunci Punden Petilasan Mbah Ageng di dusun setempat.
Aksi 'koboi' AG itu tak pelak membuat juru kunci yang bernama Sujiman (70), atau biasa dipanggil Mbah Jiman itu merasa terintimidasi. Apalagi, saat kejadian pada Senin (10/7/2023) lalu, di depan Mbah Jiman dan istrinya, Sutiana, AG juga sempat mengaku-ngaku sebagai intel kepolisian.
"Saya lihat sendiri, (AG) mengeluarkan pistol lalu ditaruh di atas meja. Sempat mengaku dari intel kepolisian juga," ujar Sutiana, istri Mbah Jiman.
Sutiana dan Mbah Jiman dimintai keterangan di Balai Desa Sambirejo terkait perkara ini, Kamis siang (13/7/2023).
Di tempat yang sama, AG juga dipanggil dan 'disidang'. Pria asal Kediri yang kini berdomisili di Baron, Nganjuk, itu kemudian dikonfrontasi langsung dengan Sutiana dan Mbah Jiman.
Dalam 'sidang' itu akhirnya terkuak, bahwa AG bermaksud menjual kalender tahun 2024 kepada Mbah Jiman sebanyak 200 lembar. Kalender itu berisi foto-foto budaya, salah satunya tradisi Wisuda Waranggono di Punden Dusun Ngrajek.
Kepala Desa (Kades) Sambirejo Budi Imam Sugiharto mengatakan, AG adalah seorang Youtuber konten misteri dan budaya lokal. Nama channel-nya KBS TV Misteri. AG mendatangi rumah Mbah Jiman pada Senin (10/7/2023), dan mengaku telah meliput tradisi Wisuda Waranggono di Punden Ngrajek 30 Juni 2023 lalu.
"Saya awalnya tidak tahu kalau AG datang lagi. Memang tahun 2021 dulu pernah izin ke saya, waktu itu cuma mau mengupas sejarah Punden Ngrajek dan Desa Sambirejo dan mau ditayangkan di Youtube KBS TV Misteri," ujar Budi.
Pada agenda Wisuda Waranggono baru-baru (30/6/2023), lanjut Budi, AG tidak meminta izin kepadanya atau perangkat desa lainnya. Melainkan langsung mendatangi juru kunci punden, Mbah Jiman, dan menawarkan kalender.
"Waktu menemui Mbah Jiman itu, dia (AG) awalnya mengaku dari petugas Cagar Budaya, menawarkan kalender, harganya Rp 3.000 per lembar Kalau tidak salah sebanyak 300 apa 200 lembar gitu," ucap Budi.
Menurut Budi, AG juga meminta Mbah Jiman untuk mengedarkan kalender tersebut dan meminta tandatangan warga, sebagai bukti bahw pembelian kalender tersebut tidak ada paksaan.
"Mbah Jiman awalnya menolak. Tidak sanggup. Tapi akhirnya disepakati beli 150 lembar. Tetapi dasar kesepakatan itu karena juru kunci takut (dengan AG)," tutur Budi.
Ketakutan itu lantaran AG tiba-tiba mengeluarkan pistol dan diletakkan di atas meja. Pistol itu juga dilihat langsung oleh Sutiana, istri Mbah Jiman.
"Kepada istri Mbah Jiman (Sutiana) katanya mengaku intel polisi. Sedangkan pas sama saya mengakunya anggota Perbakin (Persatuan Menembak Indonesia), ada surat Perbakin-nya," imbuh Budi.
Di depan Kades Budi, Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri dan perangkat desa setempat, AG tidak membantah soal pistol tersebut. Namun ia mengaku tujuannya hanya untuk meyakinkan Mbah Jiman agar percaya kepada.
AG sendiri menolak untuk diwawancarai iNewsNganjuk.id. Ia bahkan meminta agar peristiwa tersebut tidak diliput, dengan dalih menjaga perasaan orangtuanya yang sedang sakit.
Pantauan iNewsNganjuk.id sampai pukul 17.00 WIB, AG masih berada di Balai Desa Sambirejo untuk diminta keterangan.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait