JOMBANG, iNewsNganjuk.id,- Saat memasuki musim kemarau, Embung Sidowayah yang terletak di Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, mengalami proses normalisasi yang dijalankan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang.
Embung Sidowayah direvitalisasi untuk berfungsi sebagai waduk penampung air yang akan digunakan untuk keperluan irigasi pertanian bagi tiga desa, yaitu Desa Mundusewu, Desa Tebel, dan Desa Bareng, yang terletak di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Pada saat observasi di lokasi Embung Sidowayah, dengan luas area mencapai 1 hektar, proses normalisasi hampir selesai dilakukan. Terlihat dua alat berat tipe backhoe sedang aktif dalam meratakan dasar embung dan juga dalam pembangunan akses jalan menuju Embung Sidowayah, yang saat ini telah mencapai tahap hampir 90 persen.
Dalam konfirmasi mengenai normalisasi Embung Sidowayah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi, melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengendalian Sumber Daya Air (UPT PSDA) Mojoagung, yaitu Sunaryo, menjelaskan bahwa terdapat dua tujuan utama dari normalisasi ini yang akan memberikan dampak positif pada masyarakat.
"Tujuan pertama adalah untuk memastikan ketersediaan air irigasi dari embung ini yang akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas kurang lebih 134 hektar yang tersebar di tiga desa, yaitu Desa Mundusewu, Desa Tebel, dan Desa Bareng," tutur Sunaryo, Selasa (15/8/2023).
Sunaryo menjelaskan bahwa tujuan kedua dari normalisasi adalah untuk mengendalikan potensi banjir. Dengan adanya Embung Sidowayah ini, diharapkan bahwa wilayah jalan antara Desa Bareng dan Desa Tebel tidak akan lagi tergenang air saat musim hujan, sehingga dampak genangan air dapat diminimalisir.
"Dampak lain dari penyelesaian normalisasi Embung Sidowayah ini mungkin akan berdampak pada ekonomi masyarakat di sekitar embung. Ketika embung ini berfungsi sepenuhnya, banyak masyarakat yang mungkin akan mengunjungi tempat ini sebagai objek wisata, sehingga hal ini dapat berkontribusi pada sektor ekonomi lokal," tambahnya.
Sunaryo juga menambahkan bahwa kapasitas air di Embung Sidowayah mencapai sekitar 30 kubik, yang akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Desa Mundusewu. Hal ini akan membantu memastikan pasokan air tersedia saat musim tanam MK2 di Desa Tebel dan Bareng, sehingga kebutuhan irigasi pertanian dapat tercukupi dengan baik.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait