JOMBANG, iNewsNganjuk.id,- Seorang warga Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Abdul Rosyad (46), telah mencapai kesuksesan dalam budidaya jamur tiram setelah enam tahun terlibat dalam bisnis ini. Abdul Rosyad awalnya menjalankan bisnis ini sebagai usaha sampingan saat masih menjadi seorang guru, Rabu (13/9/2023).
Menurut Abdul Rosyad, budidaya jamur tiram bisa menjadi usaha sampingan yang menguntungkan jika dikelola dengan baik dan benar. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti menjadi guru karena bisnis jamur tiramnya semakin berkembang.
Abdul Rosyad menjelaskan bahwa untuk budidaya jamur tiram, modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, dan pemasarannya cukup mudah karena diminati oleh banyak masyarakat, terutama ibu rumah tangga. Salah satu cara pemasarannya adalah dengan menitipkannya ke tukang sayur.
“Namun, jika memiliki akses atau relasi, lebih baik memasarkannya kepada pengusaha olahan jamur,” tutur Abdul Rosyad.
Dalam hal pengiriman, biasanya jamur tiram produksinya dikirim ke Surabaya dengan harga Rp15.000 per kilogram, karena konsumen terbanyak berada di sana.
Abdul Rosyad menambahkan bahwa panen jamur tiram dapat dilakukan setiap hari, tetapi perlu penyiraman yang rutin dengan suhu sekitar 27 hingga 30 derajat Celsius. Frekuensi penyiraman tergantung pada cuaca, dengan penyiraman lebih sering saat musim kemarau (2 hingga 3 kali sehari) dan cukup satu kali sehari saat musim hujan.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait