Tata Cara Memandikan Jenazah dalam Islam, Langkah- Langkah, Doa, dan Hadist Terkait

Meita Nila Sari
Tata cara, niat dan doa saat memandikan jenazah. Foto : iNewsNganjuk.id/ ilustrasi.

NGANJUKiNewsNganjuk.id  - Dalam tradisi Islam, seseorang yang telah meninggal akan dikebumikan setelah melalui serangkaian proses, termasuk dikafani dan disholatkan. Sebagai umat Islam, penting bagi kita memahami tata cara mengurus jenazah, mulai dari memandikan hingga melaksanakan sholat jenazah, sehingga kita dapat membantu mengurusnya ketika sanak saudara meninggal dunia.

Langkah awal dalam proses pengurusan jenazah adalah memandikannya. Menyucikan jenazah dari berbagai kotoran yang menempel pada tubuhnya sebelum membungkusnya dengan kain kafan merupakan kewajiban bagi umat Islam yang menangani proses ini. Namun, perlu diingat bahwa proses pemandian jenazah memiliki tata cara tersendiri. 

Bagaimana langkah-langkah memandikan jenazah dan urutannya? Berikut ini adalah penjelasannya.

Niat Memandikan Jenazah dalam Islam: 

Arab:

نَوَيْتُ أَنْ أَغْسِلَ هَذَا الْمَيِّتَ الْكَبِيْرَ (أَوِ الصَّغِيْرَ) مَعِي فَرِيْضَةً قُرْبَةً إِلَى اللهِ تَعَالَى.

 

Latin:

Nawaitu an aghsilal mayyita al-kabīra (awiṣ-ṣaghīra) ma'ī farīḍatan qurbatan ilāllāhi ta'ālā.

Artinya:

Aku niat membersihkan jenazah ini, baik yang besar (atau kecil), sebagai kewajiban taat kepada Allah Ta'ala.

Doa 

اللَّهُمَّ اغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا

 كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ.

Tata Cara Memandikan Jenazah

Memandikan jenazah (janazah) merupakan salah satu tindakan penting dalam Islam sebagai bagian dari persiapan terakhir sebelum pemakaman. 

Persiapan 

1. Niat dan Kesungguhan 

Niatkan mandi jenazah dengan ikhlas karena Allah.

Semua tindakan dilakukan dengan penuh kesungguhan dan rasa hormat.

2. Menyiapkan Tempat Mandi 

Tempat mandi harus bersih dan tertutup dari pandangan orang yang tidak terlibat.

Alat dan Bahan

-Air

Pastikan air yang digunakan bersih dan suci.

-Sabun dan Shampo

Menggunakan sabun dan shampo yang bersifat pembersih dan wangi.

-Kain Bersih

Untuk mengelap jenazah setelah dimandikan.

-Kain Kafan

Menyediakan kain kafan yang sesuai dengan syariah Islam.

Proses Mandi Jenazah

-Menghadapkan Kiblat

Menyusun jenazah dengan posisi kepala menghadap ke arah Ka'bah.

-Menyiram Air di Bagian Kepala

Menggunakan air suci untuk membersihkan kepala jenazah.

2. Membersihkan Bagian Tubuh 

Mulai dari sisi kanan, lalu kiri. Pastikan seluruh tubuh tercuci dengan baik. Rambut dan seluruh tubuh jenazah harus dicuci dengan seksama. Memastikan mulut dan hidung terbebas dari kotoran.

Bagian genitalia harus dicuci dengan penuh kehati-hatian. Memastikan setiap bagian tubuh terbebas dari najis.

Setelah proses mandi, jenazah dikeringkan dengan lembut menggunakan kain bersih.

3. Penutup 

Memberikan minyak wangi pada tubuh jenazah untuk memberikan keharuman.

Mengenakan kain kafan sesuai dengan tata cara yang benar.

Selesai memandikan, umat Islam melakukan doa-doa terakhir untuk jenazah.

Proses memandikan jenazah merupakan amalan yang penuh keberkahan dalam Islam, di mana kesucian dan kebersihan tubuh jenazah menjadi prioritas utama.

Hadist Terkait Tentang Memandikan Jenazah 

1. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Apabila jenazah Rasulullah SAW dimandikan, dibersihkan, dan disempurnakan, maka beliau menyuruh memberi kabar kepada keluarganya agar mereka datang. Ketika mereka datang, beliau menyuruh agar mereka memandikan dan menyempurnakan jenazahnya." (HR. Bukhari)

2. Dari Abu Hurairah RA, ia meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang meninggal dunia dan ada yang mencucikan jenazahnya, maka sebaik-baik orang yang mensucikannya adalah orang yang paling banyak membersihkannya dan memeliharanya." (HR. Muslim)

3. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jenazah itu dapat merasakan pengecupan tangan yang mencucinya. Maka bila dia seorang muslim, dia akan berkata, 'Kembaliilah aku, kembalilah aku!' karena dia merasa bahagia. Sedangkan jika dia seorang yang fasik, dia akan berkata, 'Celakalah engkau, janganlah engkau membersihkanku.'" (HR. Ahmad)

 

 

 

 

 

Editor : Meita Nila Sari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network