NGANJUK, iNewsNganjuk.id- Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year menjadi perayaan yang sangat dinanti oleh etnis Tionghoa. Juga dikenal sebagai Guo Nian atau Xin Jia, yang berarti lewati bulan atau bulan baru, Imlek telah menjadi bagian dari tradisi selama 4000 tahun. Seiring berjalannya waktu, berbagai tradisi khas Imlek terbentuk dan tetap dijalankan secara turun-temurun hingga kini. Tahun baru Imlek jatuh pada hari sabtu, (10/02/2024).
Mengapa Tahun Baru Imlek begitu istimewa? Mari jelajahi beberapa tradisi unik yang menjadi ciri khas perayaan ini.
1. Menempelkan kertas merah di pintu dan jendela
Penggunaan kertas merah yang seringkali dihiasi dengan karakter huruf berwarna emas atau hitam pada pintu bukanlah praktik yang aneh. Sebaliknya, ini merupakan simbol harapan positif terhadap tahun baru. Tradisi ini telah diperkirakan bermula sejak masa Dinasti Han, dimaksudkan untuk membawa keberuntungan kepada setiap keluarga di rumah.
2. Nuansa Merah
Perayaan Imlek memperoleh sentuhan meriah melalui dinding rumah yang berwarna merah, lampion-lampion merah, dan amplop angpao yang juga berwarna merah.
Warna merah dipilih karena melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika Imlek selalu terkait erat dengan dominasi warna ini.
3. Bersih-bersih Rumah
Menjaga kebersihan rumah merupakan praktek yang seharusnya dilakukan secara rutin. Saat Imlek, tindakan membersihkan rumah menjadi kewajiban, bertujuan untuk menjauhkan rumah dari energi negatif spiritual dan meninggalkan nasib buruk tahun sebelumnya.
Tahun baru juga menjadi saat yang ideal untuk mengganti barang-barang yang sudah usang.
4. Persembahan Kue dalam Tradisi Imlek
Menurut mitologi Cina, Zao Jun atau Dewa Dapur berfungsi sebagai pemberi laporan mengenai tindakan manusia kepada kaisar langit. Untuk menghormatinya, banyak keluarga di dunia ini merayakannya dengan menyulut petasan, membakar dupa, memberikan persembahan, dan menyajikan kue spesial tahun baru yang dikenal sebagai Niángāo.
Upacara ini diharapkan membawa laporan baik dari Zao Jun mengenai perbuatan manusia dan mendatangkan berkah berupa kehidupan yang sehat dan berkecukupan bagi keluarga mereka.
Tidak hanya sebagai persembahan, kue Niángāo juga menjadi hidangan yang sering dinikmati selama Imlek karena diyakini dapat membawa kesuksesan dan kesejahteraan secara harfiah.
5. Makanan Khas Imlek
Perayaan Imlek tidak lengkap tanpa kehadiran beragam hidangan lezat. Imlek seringkali dihubungkan dengan makanan-makanan yang dianggap membawa keberuntungan.
Salah satunya adalah pangsit dan lumpia, yang bentuknya dirancang menyerupai batangan logam dan perak yang dulunya digunakan sebagai mata uang oleh masyarakat Tiongkok. Menyajikan pangsit dengan tata letak sejajar disarankan, menghindari bentuk lingkaran, karena diyakini mencerminkan kehidupan yang berputar tanpa arah.
Buah jeruk juga sering disediakan karena dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan. Makanan khas ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Imlek yang meriah.
6. Menonton Barongsai
Dalam kepercayaan Tionghoa, naga dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan. Karena itu, menyaksikan pertunjukan barongsai menjadi tradisi yang tak terpisahkan dalam perayaan Imlek.
Sebuah keunikan terdapat pada amplop merah yang sering dimasukkan ke dalam mulut kostum barongsai atau singa. Pada akhirnya, amplop tersebut akan meludahkan daun selada sebagai simbol permulaan keberuntungan dalam kehidupan di tahun baru.
7. Kembang Api dalam Perayaan Tahun Baru
Tidak lengkap rasanya merayakan tahun baru tanpa kehadiran kembang api, terutama dalam perayaan Imlek. Penggunaan kembang api di Imlek memiliki tujuan untuk menakut-nakuti roh-roh jahat.
Menurut mitologi Tiongkok, Nian adalah monster yang menakutkan masyarakat saat tahun baru. Salah satu cara untuk mengusirnya adalah melalui suara ledakan kembang api dan pertunjukan barongsai yang berisik. Monster ini juga diyakini takut pada warna merah, sehingga pemasangan tanda merah atau kertas merah di pintu menjadi cara untuk menjauhkannya.
9. Festival Lampion dalam Perayaan Imlek
Salah satu elemen yang tidak boleh terlewatkan dalam perayaan Imlek adalah festival lampion. Festival ini biasanya diselenggarakan menjelang akhir perayaan Imlek atau pada bulan purnama.
Festival lampion sering dijadikan momen reuni keluarga, dihiasi dengan menuliskan karakter "fu" (- Fú) pada lampion sebagai doa untuk mendatangkan keberuntungan di tahun mendatang sebelum melepaskannya ke langit.
Khususnya, lampion Kongming memiliki peran penting dalam festival ini. Orang-orang akan menuliskan harapan mereka pada setiap sisi lampion, dengan harapan bahwa lampion yang terbang tinggi ke langit dapat mengabulkan permohonan mereka di Tahun Baru Imlek.
Editor : Meita Nila Sari
Artikel Terkait