NGANJUK, iNewsNganjuk.id,- Pj. Bupati Nganjuk membuka acara High Level Meeting dan Rakor Pengendalian Inflasi Daerah menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H / 2024 di Ruang rapat Roro Kuning Pemkab Nganjuk. Acara ini dihadiri oleh seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Nganjuk serta seluruh camat se Kabupaten Nganjuk. Keterlibatan para camat bertujuan untuk memastikan bahwa semua kebijakan TPID Kabupaten Nganjuk bersinergi dengan wilayah masing-masing.
Para nara sumber dalam High Level Meeting kali ini antara lain adalah Kepala Perwakilan BI Kediri, M. Choirur Rofiq, Kepala Perum Bulog Divre Kediri, Imam Mahdi, Kepala BPS Kabupaten Nganjuk, Ir. Siswi Harini, dan Kepala KPPN Kediri, Moch. Izma Nur Choirani.
Dalam rapat koordinasi ini, Pj. Bupati Handoko menyampaikan data kenaikan IPH (Indeks Perubahan Harga) di Kabupaten Nganjuk sebesar 4,8, yang disebabkan oleh kenaikan harga komoditas seperti beras, cabe rawit, dan cabai merah. Beliau menekankan pentingnya intensifikasi kebijakan untuk mengatasi hal ini, meskipun Kabupaten Nganjuk masih berada di bawah Jombang dan Kediri dalam hal IPH. Namun, dibandingkan dengan Kabupaten Madiun yang IPH-nya sekitar 2,8, Kabupaten Nganjuk perlu lebih giat lagi.
"Harapan saya, kita bisa merancang langkah kedepan termasuk inovasi, memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat, serta memotong mata rantai distribusi, agar dampaknya dapat dirasakan secara cepat oleh masyarakat. Pemkab Nganjuk juga harus mendorong produktivitas pertanian kita melalui pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan. Mari kita susun semua langkah strategis kita untuk menekan angka inflasi di Kabupaten Nganjuk. Semua upaya ini, demi kesejahteraan masyarakat Nganjuk," harap Pj. Bupati Sri Handoko.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait