Menjelang Hari Buruh, KOTASEJUK Bersihkan Gubuk Marsinah, Pasang Plakat dan Ganti Atap.

John
Aktivis KOTASEJUK memasang plakat di Gubuk Marsinah, Selasa (22/4). Foto : iNewsNganjuk/John

Nganjuk.iNewsNganjuk.id - Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei mendatang, Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk (KOTASEJUK) melakukan aksi sosial dengan membersihkan dan memperbaiki Gubuk Marsinah yang terletak di Dusun Jegong, Desa/Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Gubuk ini merupakan lokasi ditemukannya jenazah Marsinah, aktivis buruh yang tewas secara tragis pada 9 Mei 1993.

Marsinah, seorang buruh PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah pabrik jam di Porong, Sidoarjo, diduga diculik, disiksa, hingga tewas karena memperjuangkan hak-hak buruh bersama rekan-rekannya. Meskipun belum ditetapkan secara resmi oleh negara, Marsinah telah lama dihormati sebagai "Pahlawan Buruh" oleh masyarakat, khususnya kalangan pekerja.

Setiap peringatan Hari Buruh, makam Marsinah yang terletak di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk, selalu ramai dikunjungi para peziarah. Di pintu masuk desa, bahkan berdiri patung Marsinah lengkap dengan plakat bertuliskan “Pahlawan Buruh”.

Namun, berbeda dengan makamnya, gubuk tempat jenazah Marsinah ditemukan justru luput dari perhatian. Tidak ada penanda apa pun di lokasi tersebut yang menjelaskan peristiwa kelam yang pernah terjadi.

Menyikapi hal tersebut, KOTASEJUK melakukan pengecatan, mengganti atap gubuk dari seng menjadi asbes, serta memasang plakat bertuliskan: "Gubuk MarsinahDi sini tempat ditemukan jasad 'Pahlawan Buruh' Marsinah pada 9 Mei 1993" , Selasa (22/4).

“Kami merasa penting untuk memberi penanda di lokasi ini karena tidak ada papan nama sebelumnya. Padahal, ini tempat bersejarah bagi masyarakat Nganjuk dan bangsa Indonesia,” ujar Ketua KOTASEJUK, Amin Fuadi.

Menurutnya, aksi ini bertujuan agar tragedi seperti yang menimpa Marsinah tidak terulang kembali, serta agar masyarakat selalu mengingat perjuangan kaum buruh. “Harapannya, lokasi ini menjadi pengingat dan titik balik agar kita tak melupakan sejarah dan terus memperjuangkan keadilan,” tambahnya.

KOTASEJUK juga berkomitmen melakukan perbaikan lanjutan secara bertahap, termasuk memperbaiki lantai dasar gubuk. Mereka telah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar agar tempat tersebut tetap terawat dan terjaga.

Aksi para pecinta sejarah ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Kepala Dusun Jegong, Sumijan, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kami sangat berterima kasih kepada KOTASEJUK yang telah membersihkan, mengecat, dan memperbaiki gubuk ini. Gubuk ini masih digunakan warga untuk beristirahat selepas dari sawah. Kami berharap ada perhatian lebih lanjut dari pihak terkait agar tempat ini lebih layak dan memiliki nilai edukasi sejarah,” ujarnya.

Gubuk Marsinah kini tidak hanya sekadar tempat istirahat petani, tetapi menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan yang tidak boleh dilupakan.

Editor : Agus suprianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network