get app
inews
Aa Read Next : Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Sepeda Motor, Kapolres Nganjuk Beri Apresiasi Anggotanya

Mengenal Sejarah dan Legenda Wisata Air Terjun Roro Kuning

Sabtu, 11 Februari 2023 | 09:40 WIB
header img
Keindahan air terjun Roro kuning dan kisah yang melegenda di masyarakat Nganjuk. Foto : iNewsNganjuk.id

NGANJUK, iNewsNganjuk.id,- Obyek wisata Air Terjun Roro Kuning yang terletak di Dusun Magersari, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret. Air Terjun yang berada di ketinggian 600 m DPL dan memiliki tinggi antara 10-15 m. Air terjun ini mengalir dari tiga sumber di sekitar Gunung Wilis dan mengalir merambat di sela-sela bebatuan padas di bawah pepohonan hutan pinus.

Kemudian menjadi air terjun yang membentuk trisula. Karena proses dari merambat nya tersebut oleh masyarakat sekitar menamakan air terjun merambat.

Di lokasi wisata ini terdapat juga monumen Panglima Besar Jendral Sudirman. Monumen ini dibangun untuk mengenang jasa Jendral Sudirman saat memimpin gerilya melawan Belanda pada tahun 1949.

Selain monumen terdapat juga sebuah rumah yang sangat sederhana. Selama satu minggu pada masa perjuangan Jenderal Sudirman menempati rumah tersebut.

Asal usul-usul nama Roro Kuning berasal dari sebuah cerita rakyat yang sudah populer di kalangan masyarakat Nganjuk dan Kediri.

Cerita rakyat ini mengisahkan tentang dua  putri kerajaan Kediri yang berkuasa sekitar abad ke 11-12 yakni Ruting dan Roro Kuning.

Ruting nama aslinya Dewi Kilisuci dan Roro Kuning yang sebenarnya Dewi Sekartaji adalah putri semata wayang dari Lembu Asimo dari kerajaan Doho.

Terdapat dua versi legenda yang beredar dikalangan masyarakat Nganjuk dan Kediri.

1.  Kisah dua putri raja yang menderita sakit

Dikisahkan ke dua putri Raja Kediri Ruting dan Roro Kuning menderita sakit dan tidak ada satu orang pun dari kerajaan yang bisa menyembuhkan penyakit ke dua putri raja tersebut.

Ruting mengalami sakit kuning sedangkan Roro Kuning menderita sakit gondok dan kulit.

Untuk penyembuhan ke dua putri raja tersebut Ruting dan Roro Kuning mengembara masuk ke dalam hutan belantara.

Mereka mengitari gunung dan akhirnya tiba di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Desa Bajulan, Nganjuk.

Ketika sedang beristirahat dan merenungi nasibnya ke dua putri tersebut bertemu dengan Resi Darmo dari Padepokan Ringin Putih desa Bajulan

Kemudian ke dua putri tersebut dirawat dan diberi obat ramuan tradisional oleh Resi Darmo. Setelah meminum ramuan tradisional dari Resi Darmo mereka sembuh dari penyakitnya.

Dalam proses penyembuhannya Ruting dan Roro Kuning kerap mandi di air terjun yang kemudian oleh sang Resi diberi nama Air Terjun Roro kuning.

2. Kisah putri raja yang tersesat

Mengisahkan tentang pencarian Roro Kuning dan Asmorobangun untuk menemukan kakaknya Ruting yang melarikan diri karena menolak untuk dinikahkan.

Diceritakan Ruting melarikan diri ke dalam hutan di lereng gunung Wilis. Kemudian Roro Kuning mencari kakaknya. Namun di tengah hutan Roro Kuning mengalami sakit.

Mengetahui kondisi adiknya yang sakit Ruting berusaha mencarikan obat di tengah hutan. Namun didalam perjalanan Ruting terperosok dan menghilang.

Sementara itu, Roro Kuning dirawat oleh Panji Asmorobangun sampai sembuh dari penyakitnya.

Kemudian setelah Roro Kuning sembuh berniat untuk mencari kakaknya yang hilang. Tetapi ia dan Panji Asmorobangun justru tersesat di kawasan Lereng Gunung Wilis.

Di Lereng hutan wilis itulah mereka menemukan sebuah air terjun yang indah dan memutuskan untuk menetap disana hingga akhir hayatnya

Air terjun itu kini dikenal dengan air Terjun Roro Kuning.

Itulah sejarah dan dua versi cerita rakyat tentang asal usul air Terjun Roro Kuning yang berada di lereng Gunung Wilis.

(iNewsNganjuk.id/ Meita)

Editor : Meita Nila Sari

Follow Berita iNews Nganjuk di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut