get app
inews
Aa Read Next : Ribuan Siswa di Ploso Mengikuti Manasik Haji untuk Mengenalkan Ibadah Haji Sejak Dini

6 Tradisi yang Masih Dijalankan di Nganjuk, Ritual Ruwatan hingga Mandi 1 Suro

Senin, 20 Februari 2023 | 15:51 WIB
header img
Salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Nganjuk. Foto : iNewsNganjuk.id/Sherly

NGANJUK, iNewsNganjuk.id – Setiap daerah di Indonesia pastinya memiliki beraneka ragam tradisi yang masih berlaku maupun sudah tidak berlaku, termasuk Kabupaten Nganjuk yang juga memiliki ragam tradisi.

Tradisi di Nganjuk masih dipertahankan oleh masyarakat setempat  hingga sekarang. Tradisi yang unik dan menarik dilihat oleh masyarakat, baik dari dalam maupun luar daerah.

Kota yang dikenal memiliki julukan kota angin ini terletak di provinsi Jawa Timur, berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di sebelah utara, Kabupaten Jombang dan Kediri di sebelah timur, Kabupaten Kediri dan Ponorogo di sebelah selatan, serta Kabupaten Madiun di sebelah barat.

Berikut ini tradisi yang masih dijalankan di Nganjuk :

1.Ritual Ruwatan
Ruwatan merupakan upacara yang digunakan untuk membebaskan atau melepaskan seseorang dari kutukan atau hukuman yang membawa sial dan membahayakan. Asal-usul adanya ruwatan berasal dari cerita pewayangan.

2.Ritual Tradisi Lebaran Ketupat
Lebaran ketupat dimaknai sebagai penebusan dosa. Tercermin dari bentuk anyaman ketupat yang polanya rumit sehingga menggambarkan dosa dan kesalahan manusia yang harus ditebus. Penebusan dosa ini dilakukan melalui silaturahmi dan saling memaafkan antar manusia.

3. Tradisi Nyadran
Tradisi ini juga merupakan salah satu tradisi yang masih berjalan di daerah Nganjuk. Nyadran merupakan tradisi dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan yang biasa dilakukan saat nyadran adalah menyelenggarakan kenduri, melakukan pembersihan makam leluhur , dan upacara ziarah kubur dengan berdoa untuk roh yang telah meninggal di area makam.

4. Tradisi Wetonan
Wetonan merupakan peringatan hari lahir berdasarkan perhitungan kalender jawa, yang berputar setiap 35 hari. Dalam tradisi jawa peringatan kelahiran manusia diperingati setiap 35 hari sekali.

5.Tradisi Mandi Air Terjun pada 1 Suro
Tradisi ini dipercaya kebanyakan orang jika mandi pada hari tersebut tepat jam 12 malam bisa membuat awet muda dan memiliki aura yang bersinar. Tradisi ini sudah berlangsung sejak para leluhur dan masih dijalani hingga saat ini.

6. Upacara Tingkeban
Tingkeban merupakan salah satu tradisi dalam kehidupan manusia yaitu selametan kehamilan untuk kandungan pertama yang memasuki usia tujuh bulan. Bertujuan mendoakan bayi yang dikandungan agar terlahir normal, lancar dan dijauhkan dari berbagai kekurangan serta berbagai bahaya.

Itulah tradisi-tradisi yang hingga saat ini masih berjalan dan akan terus dilestarikan di Kabupaten Nganjuk.

Editor : Meita Nila Sari

Follow Berita iNews Nganjuk di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut