NGANJUK, iNewsNganjuk.id- Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan merupakan hari yang baik untuk memperbanyak ibadah dan amal kita. Salah Satunya yakni beri'tikaf karena menjadi bagian dari upaya meraih malam Lailatul Qadar.
Meski beri'tikaf dapat dilakukan kapan saja namun yang lebih utama yakni sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan karena keutamaannya lebih besar.
I'tikaf sendiri memiliki arti berdiam diri di masjid yang disertai dengan niat, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan cara seperti membaca Alquran, berzikir, tasbih, tahmid, perbanyak berdoa, mengingat hari akhirat.
Karena malam Lailatul Qadar merupakan rahasia Allah SWT maka i'tikaf dianjurkan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
Beberapa keutamaan i'tikaf di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan atau malam Lailatul Qadar yakni
Untuk bisa bertemu dengan malam Lailatul Qadar, kita harus banyak melakukan ibadah pada malam hari. Dengan melakukan I'tikaf kita lebih akan fokus melakukan ibadah tersebut, seperti membaca Alquran, sholat malam, berzikir, perbanyak berdoa.
Insyaallah jika kita benar - bener berniat beri'tikaf dan memperbanyak ibadah akan berpeluang dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar.
Bagi yang menjalankan I'tikaf akan dijauhkan dari neraka. Seperti hadist berikut :
Barang siapa beri'tikaf satu hari karena mengharap keridhaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat” (HR.Thabrani, Baihaqi dan dishahihkan oleh Imam Hakim).
Orang yang beri'tikaf akan dijanjikan surga, Imam Al- Khatib dan Ibnu Syahin meriwayatkan hadits dari Stuban ra.
Rasulullah bersabda:
“ Barang siapa yang ber i'tikaf antara Magrib dan Isya di Masjid, dengan tidak berbicara kecuali sholat dan membaca Al-Quran, maka Allah berhasil membangunkan untuknya istana di surga.
Dalam kita melakukan i'tikaf akan terjaga dari perbuatan maksiat, karena kita sejenak menjauh dari hiruk pikuk duniawi. Dengan beri'tikaf akan terhindar dari kebiasaan ber ghibah, kalap dalam berbelanja dan lainnya.
Sholat dengan khusyuk mungkin sulit kita jalankan karena memikirkan duniawi. Dengan begitu kita harus mencari ketenangan dengan i'tikaf di Masjid agar bisa khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat.
Evaluasi diri merupakan hal yang sulit dilakukan oleh manusia walaupun terhadap diri sendiri. Evaluasi diri seperti proses yang akan membawa kita mencapai hikmah dan perbaikan diri. Tanpa evaluasi maupun instrospeksi diri manusia akan terjebak dan tersesat karena yang terbawa hanya hawa nafsu sendiri.
Editor : Meita Nila Sari