Meskipun medan yang sulit dijangkau, para leluhur membangun Candi Kama IV dengan konsep Dharma Patapan. Konon, candi ini digunakan sebagai tempat bertapa bagi siswa-siswa karesihan menjelang kelulusan mereka, atau sebagai tempat singgah bagi bangsawan kerajaan Pakuan Pajajaran untuk bertapa di akhir hidupnya.
Ruangan candi tidak terlalu luas, depan candi hanya berjarak 3 meter, bentuknya seperti goa, di dalamnya terdapat makam namun itu makam asli atau buatan tetapi terdapat batu nisanya.
Bagian depan candi disusun dengan batu andesit, sedangkan atapnya terbuat dari batu yang keras dengan halaman candi tidak terlalu lebar.
Dengan medan disekitar candi yang begitu curam, jika dicerna dengan nalar pasti tidak masuk akal. Bagaimana dulu para leluhur membangunnya. Dengan keyakinan dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa walaupun terasa berat dapat terwujud candi Kama ini.
Editor : Meita Nila Sari