JOMBANG, iNewsNganjuk.id, - Cuaca ekstrem telah membawa berkah bagi para petani melon di Desa Kalipuro, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Panen kali ini menghasilkan buah dengan kualitas maksimal berkat ketiadaan hujan pada Kamis (12/10/2023).
Bertemu dengan petani di lapangan, Bambang (58) menjelaskan bahwa cuaca saat ini sangat mendukung pertumbuhan tanaman melon miliknya. Dia telah menanam jenis melon Pertiwi di lahan seluas 125 are dan menanam sekitar 2.500 bibit melon.
"Dengan luas lahan seperti ini, kami berhasil panen sekitar 8 ton melon. Kondisi cuaca yang cerah benar-benar membantu panen kali ini," katanya.
Bambang juga menjelaskan bahwa menanam melon selama musim kemarau jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan musim hujan. "Cuaca panas membuat buah lebih manis, sedangkan hujan dapat membawa masalah seperti jamur dan hama," tambahnya.
Proses perawatan tanaman melon juga dilakukan dengan teliti, termasuk penyiraman dan pengobatan yang dilakukan secara rutin setiap tiga hari. "Pendapatan dari panen melon bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung pada harga pasar. Dengan harga yang baik seperti sekarang, yaitu Rp8.000 per kilogram, para petani bisa mendapatkan omset yang signifikan," ungkapnya.
Di tempat lain, petani melon jenis Apolo, Sunaryo (60), juga merasakan berkah musim kemarau ini, karena tidak ada hujan yang mengganggu panen buahnya. "Hasil panen sangat bagus karena tidak ada hujan, sehingga buahnya lebih manis," katanya.
Namun, perawatan melon jenis Apolo memiliki karakteristik yang berbeda dari jenis melon lainnya. "Perbedaan terletak pada rasanya, oleh karena itu, harga jualnya saat ini mencapai Rp9.000 per kilogram. Pola perawatan dan penggunaan obat-obatan juga berbeda," pungkasnya.
Editor : Agus suprianto