JOMBANG, iNewsNganjuk.id,- Siapa yang tidak menyukai telur asin, terutama telur asin legendaris dari Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, yang telah ada sejak tahun 1991 dan terus eksis dalam produksi telur asin hingga saat ini.
Ketika mengunjungi rumah produksi pembuatan telur asin, terlihat tumpukan telur bebek siap diubah menjadi telur asin dalam berbagai ukuran, mulai dari besar hingga kecil.
Menemui Iin Wahyuni (41) di rumahnya, yang telah mahir dalam pembuatan telur asin selama puluhan tahun. Dengan keahliannya, telur bebek siap diolah dengan cangkang yang telah dilapisi campuran tanah liat merah yang telah disiapkan.
Proses ini tidak memakan waktu lama, dalam satu jam, ratusan telur bebek telah selesai dilapisi dengan campuran tanah liat merah yang halus dan telah dipersiapkan sebelumnya.
Wahyuni menjelaskan bahwa setiap Minggu, ia membuat sekitar 300 butir telur asin yang dibuat khusus dari telur bebek terpilih. Ia hanya menggunakan telur bebek yang tidak memiliki embrio untuk diubah menjadi telur asin, sementara telur bebek dengan embrio akan dieramkan untuk menjadi anak bebek.
Proses pembuatan telur asin dimulai dengan menyiapkan batu bata yang telah dihaluskan dan satu bungkus garam untuk setiap dua tray telur bebek. Mixture ini kemudian diaplikasikan pada cangkang telur bebek.
"Setelah itu, telur diamkan selama 7 hari sebelum dibersihkan dan dimasak dalam air untuk diubah menjadi telur asin. Setelah selesai, barulah telur asin ini bisa dipasarkan kepada pelanggan," ungkapnya.
Wahyuni mencatat bahwa harga telur asin bervariasi tergantung pada ukurannya. Telur asin besar dijual seharga Rp3.000 per butir, sementara yang ukuran sedang dihargai Rp2.500, bergantung pada ukuran telur.
"Untuk distribusi, kami melayani sekitar Jombang dan Mojokerto. Jika ada permintaan, kami bisa memproduksi dalam jumlah besar, dan pendapatan bulanan kami berada dalam jutaan rupiah," tutupnya.
Editor : Agus suprianto