Dwi menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan 100 pendamping dan 1.400 peserta, sehingga totalnya ada 1.500 peserta yang mengikuti kegiatan manasik haji ini.
Selain itu, Dwi berharap agar lembaga-lembaga sekolah di kecamatan Ploso juga dapat mengikuti kegiatan manasik haji tahun depan, mulai dari tingkat KB, TK, hingga SD. Semakin banyak peserta yang ikut serta dalam kegiatan ini, semakin besar pula syiar Islam yang dapat disebarkan.
Salah seorang wali murid dari SDIT Nurul Ilmi, Endang (39 tahun), yang turut serta dalam kegiatan manasik haji ini, menyatakan kesenangannya atas diselenggarakannya acara ini. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi para wali murid seperti dirinya, yang bisa belajar lebih dalam tentang menjalankan ibadah haji.
Endang berharap agar suatu saat mereka semua dapat dipanggil oleh Allah untuk menjalankan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji. Selain itu, kehadiran kegiatan manasik haji ini memberikan inspirasi bagi semua lembaga pendidikan, termasuk Himpaudi, IGTK, dan SD, sehingga pembelajaran ini tidak hanya dirasakan oleh murid saja, tetapi juga oleh wali murid.
Dengan semangat dan antusiasme peserta, kegiatan manasik haji ini menjadi momen berharga dalam mengenalkan dan membentuk pemahaman tentang ibadah haji sejak dini, serta memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam diri siswa. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi generasi muda dalam memahami dan melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesadaran.
Editor : Agus suprianto