Haryo mejelaskan bahwa ada penurunan kasus yang signifikan pada tahun 2023 dibanding tahun 2022. Kasus (DBD) di Kecamatan Jombang sebanyak tiga kasus di Kecamatan Jombang kemudian dua kasus ada di Kecamatan Diwek, Kecamatan Peterongan dan Mojowarno dan satu kasus ada di Kecamatan Bandarkedungmulyo ,Gudo , Ngoro, Tembelang, Mojoagung dan Jogoroto.
" Untuk kelompok umur yang terjangkit DBD terbanyak adalah kelompok umur 5 - 14 tahun (usia anak SD - SMP) 14 kasus dan 15 - 44 tahun 1 kasus .Meski kasus DBD menurun hingga pertengahan 2023, Dinkes Jombang meminta masyarakat terus melakukan Gerakan PSN DBD dengan Gerakan 3 M," terangnya.
Haryo menambahkan penting masyarakat hidup sehat dan bersih yaitu dengan menguras dan menggosok tempat penampungan air minimal 1 Minggu (sepekan) sekali, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk.
" Jangan lupa aktifkan gerakan satu rumah, satu Jumantik serta membudidayakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta makan yang bergizi dan berimbang serta aktifitas olahraga dan istirahat yang cukup ," pungkasnya.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait