Nganjuk.iNewsNganjuk.id — Keluhan keras disampaikan sejumlah petani di Desa Ngronggot, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, terkait penyaluran pupuk bersubsidi yang dinilai merugikan. Mereka meminta Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, segera menertibkan praktik distribusi pupuk yang dilakukan oleh sejumlah kelompok tani dan distributor di wilayah tersebut.
Dalam aduan yang diterima Bupati, petani menyebut bahwa penyaluran pupuk subsidi jenis UREA dan PONSKA oleh agen pupuk dan sejumlah Kelompok Tani tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
"Ada tiga hal utama yang kami keluhkan. Pertama, harga jual pupuk melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang seharusnya Rp112.500 per sak, tapi dijual Rp150.000. Kedua, pupuk bersubsidi dijual dalam bentuk paket, artinya petani harus membeli pupuk non-subsidi juga, padahal tidak ada aturan seperti itu. Ketiga, jatah pupuk yang sudah terdaftar dalam RDKK bisa hangus bila tidak segera diambil," ungkap salah satu petani.
Menanggapi laporan tersebut, Bupati Marhaen Djumadi langsung bergerak cepat. Ia menghubungi pihak Pupuk Indonesia untuk menindaklanjuti keluhan para petani.
Dalam komunikasi via WhatsApp dengan pihak Pupuk Indonesia, Taufiek dari manajemen perusahaan menyatakan bahwa pihaknya akan segera menurunkan tim ke lapangan.
"Izin, tim kami akan menuju ke sana untuk klarifikasi lebih lanjut," jawab Taufiek menanggapi laporan yang disampaikan Bupati Marhaen.
Para petani berharap langkah cepat ini bisa membawa perubahan nyata dalam distribusi pupuk bersubsidi di wilayah mereka, demi menjamin keadilan dan keberlanjutan usaha tani.
Editor : Agus suprianto
Artikel Terkait
