SURABAYA, iNewsNganjuk.id - Selama 3 tahun berturut-turut, Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mempertahankan capaian sebagai penghasil atau produsen padi tertinggi nasional. Yakni sejak 2020 hingga 2022.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Jatim tahun 2020 mencapai 9,94 juta ton, tahun 2021 sebesar 9,789 juta ton dan tahun 2022 sebesar 9,53 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Adapun produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 5,50 juta ton.
Tingginya produksi padi ini menurut Khofifah salah satunya didorong oleh pemanfaatan teknik mekanisasi. Di mana, proses panennya sebagian sudah menggunakan combine harvester, sehingga bisa mengurangi potensi gagal panen 9 sampai 11 persen.
"Kemudian, proses pasca panennya sebagian menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) modern, baik dryer maupun Rice Milling Unit (RMU). Cara-cara seperti inilah yang terus kita dorong untuk bisa dimanfaatkan semua petani di Jatim," ujar Khofifah, Selasa (15/8/2023).
Atas capaian tersebut, Gubernur Khofifah diganjar penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Kementerian Pertanian RI.
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin didampingi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin, Senin (14/8/2023).
Khofifah dinilai telah berkontribusi dalam mendukung strategi pencapaian peningkatan produksi pertanian di Jatim.
Menurutnya, prestasi ini adalah hasil kerja keras seluruh stakeholder, termasuk para petani, gapoktan serta perguruan tinggi sehingga Jatim bisa berkontribusi meningkatkan produksi pertanian nasional.
"Alhamdulillah, ini adalah capaian kita bersama. Terimakasih untuk para petani, peneliti di bidang pertanian, gapoktan serta perguruan tinggi dan semua elemen yang telah mendukung setiap upaya maksimalisasi pertanian di Jatim," ungkap Khofifah.
Editor : Agus suprianto