get app
inews
Aa Read Next : Penangkapan Kurir Narkoba di Nganjuk: Ribuan Pil Koplo dan Sabu Disita Polisi

Berawal Ingin Menelusuri Sejarah, Pria Nganjuk Ini Bangun Museum Mini di Lereng Gunung Wilis

Rabu, 04 Januari 2023 | 11:23 WIB
header img
Aris pemilik museum mini (foto : iNewsNganjuk/Sherly)

Nganjuk, iNewsNganjuk.id - Berawal ingin menelusuri sejarah yang ada di Kecamatan Ngetos kabupaten Nganjuk, Aris Trio Effendi (43) mengumpulkan berbagai benda purbakala untuk mencari datanya, sehingga terbentuklah museum mini milik pribadi dengan memanfaatkan teras rumahnya.

 

“Benda-benda banyak, kita bentuk sebaik mungkin dan kita beri lebel, tulisan, keterangan, agar siapa saja yang berkunjung mengerti, dan museum mini ini saya namakan museum Ngatas Angin” Kata Aris. Rabu (4/1/2023)

 

Museum mini yang berada di Lereng gunung wilis tepatnya sebelah selatan candi ngetos ini menyimpan ratusan benda purbakala mulai zaman prasejarah, klasik hingga kolonial Belanda.

 

“Saya juga mengumpulkan benda yang tidak hanya ada disekitar sini, sehingga koleksi museum ini ada fosil, uang kuno mulai zaman kerajaan hingga kolonial, umpak, botol kuno, gerabah, kramik, dan lainnya,” katanya.

 

 

Rata-rata koleksi milik Aris adalah berupa fosil yang ia peroleh dari Nganjuk bagian utara. Aris beranggapan apabila tidak segera diselematkan maka akan rusak seperti digunakan untuk fondasi rumah karena ketidaktahuan warga.

 

"Fosil kerang laut ini saya dapatkan dari Nganjuk utara, sengaja saya selamatkan, biar tidak digunakan warga untuk fondasi bangunan atau dirusak" kata Aris.Museum mini ini, seringkali digunakan referensi mulai peneliti, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.Bahkan peneliti dari Balai Pelestarian Manusia Purba (BPSMP) Sangiran juga mendatangi museum mini milik Aris.

 

“Dari BPSMP Sangiran datang kesini membawa fosil yang saya selamatkan untuk diteliti berupa gigi hiu, dan fosil yang ada indikasi tulang manusia purba, ” katanya.

 

Kecintaan Aris pada sejarah dan benda purbakala membuatnya teguh pada pendirian untuk tidak menjual koleksinya, meskipun banyak orang yang dating untuk menawar dengan harga fantastis mencapai puluhan juta rupiah.

 

“Sering ditawar orang-orang jauh itu, mulai dari benda prasejarah, benda klasik, tapi tidak saya jual, meskipun harganya untuk beli mobil itu bisa, tapi buat apa untuk senang sesaat saja” katanya.

 

Museum mini milik Aris ini merupakan binaan Museum Anjuk Ladang dibawah naungan dinas pariwisata, kepemudaan, olahraga, dan kebudayaan Kabupaten Nganjuk. Sedangkan koleksinya sebagian telah didaftarkan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Editor : Agus suprianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut