Perajin Anyaman Bambu asal Desa Kedungjati Makin Eksis di Era Modernisasi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/01/31/1a77e_kaspin.jpg)
Jombang, iNewsNganjuk.id – Di era modernisasi perajin tradisional anyaman bambu yang ada di Dusun Tempuran, Desa Kedungjati Kecamatan Kabuh Jombang tetap eksis. Kerajinan anyaman bambu yang dibuat menjadi Tampah (Jawa) masih dikerjakan secara tradisional dan turun temurun.
Di Desa Kedungjati ini mayoritas warga membuat kerajinan tampah secara tradisional dari bahan bambu. Bambu dipotong seusai ukuran dan diserut kemudian dijemur dan setelah kering baru dilakukan penganyaman untuk membuat tampah.
Seperti yang dilakukan oleh Kaspin, perajin tampah yang sudah puluhan tahun menekuni kerajinan ini turun temurun dari keluargannya dan diteruskan hingga sekarang Selasa (31/1/23).
Kaspin mengaku untuk membuat tampah minimal diperlukan waktu sekitar 3 hari baru selesai satu kodi, itupun kalau cuaca tidak hujan pasalnya untuk pengeringan masih mengunakan sinar matahari.
Untuk omzet penjualan tampah, Kaspin mengatakan bisa meraup sekitar 2 juta/bulan dan untuk pemasaran di ambil di rumah oleh tengkulak dengan harga Rp10.000 per bijinya.
“Tidak ada kesulitan untuk membuat kerajinan tampah dari anyaman bambu ini, kalau cuaca cerah bisa cepat kalau cuaca hujan pembuatan agak lama karena menunggu kering,”ujar Kaspin.
Meskipun jaman sudah modern kerajinan tampah ini tidak pernah sepi dari pembeli, disamping harganya yang terjangkau serta awet, bahan bakunya juga ramah lingkungan sehingga tampah ini sangat berguna bagi kebutuhan rumah tangga masyarakat. (iNewsNganjuk.id/Meita)
Editor : Meita Nila Sari