Selain Kik Liyah, Mbah Wonoyudho memiliki empat anak lainnya, yaitu Kik Wiroyudho, Kik Joyosudho, Kik Reksoyudho, dan Kik Ranuyudho, yang turut serta dalam pembabatan hutan dan pembukaan lahan.
Saat sedang membuka lahan, mereka menemukan seorang lelaki yang sedang bertapa di bawah pohon mangga. Tempat tersebut kemudian dinamakan Dusun Peluk.
Seiring berjalannya waktu, daerah ini menjadi pemukiman bagi keluarga Mbah Wonoyudho dan Mbah Kalam. Desa ini terus berkembang menjadi Dusun Pacar dan Dusun Peluk.
Pada tahun 1870-an, cucu dari putra Kik Wiroyudho menjadi kepala lurah yang menggabungkan dua dusun tersebut menjadi Desa Pacar Peluk. Mereka juga membangun Balai Desa yang megah.
Hingga saat ini, Desa Pacar Peluk masih berada di wilayah Kecamatan Megaluh, Jombang, dengan suasana alam yang indah dan nyaman, dikelilingi oleh pepohonan rindang, angin sepoi-sepoi, dan suara aliran deras kali di sekitarnya.
Editor : Meita Nila Sari