"Yang mau jadi TNI-Polri, bersiap-siap karena umur 40 tahunan sudah ada yang bisa jadi kolonel. Yang akan menjadi dosen, mudah-mudahan bisa jadi profesor. Dan yang mau masuk di ranah ekonomi, semoga bisa jadi bos besar," katanya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin di Raimuna. Sebab, untuk menjadi pemimpin strategis dibutuhkan kekompakan.
"Maka saya pikir Raimuna Jatim 5 tahun sekali itu terlalu lama. Jadi saya menyarankan agar Raimuna Jatim bisa digelar 3 tahun sekali secara rutin agar kebersamaan dan kebersatuan ini terus terjalin," katanya.
Selain menyiapkan diri, Khofifah juga berpesan agar para pandu juga menjaga lingkungan untuk masa depan kehidupan. Menurutnya, Pramuka Jawa Timur dapat memberikan dampak besar dengan jumlah anggota sebanyak 3,3 juta orang berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Anggota (SIPA).
"Nenek moyang kita ini adalah pelaut karena wilayah Indonesia 84 persen maritim. Jadi cinta kita kepada laut harus berseiring dengan menjaga daya dukung alam dan daya dukung lingkungan. Termasuk menjaga habita laut," kata Khofifah.
"Lingkungan kita sangat tergantung kepada kepedulian kita untuk menjaga dan terus bisa melakukan pemeliharaan. Sehingga ketika dunia sekarang sedang sibuk untuk mencari solusi atas genomena global warming, maka kita bisa menjadi bagian dari pemberi solusinya," imbuhnya.
Untuk diketahui, Raimuna Jatim ini digelar selama lima hari, pada 16-21 November 2023. Sebanyak 34 kegiatan telah disiapkan untuk memberikan pengalaman terbaik dan edukatif bagi para peserta. Kegiatan tersebut terbagi ke dalam 8 kategori, yaitu giat umum, khusus, adventure, potensi pesisir, rekreasi, wisata, palagan produktif, dan giat sustainable development goals (SDGs).
Kata Raimuna sendiri merupakan gabungan dari Bahasa Ambai, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. "Rai" yang berarti berkumpulnya sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dan "Muna" yang berarti pengaruh baik kekuatan jiwa seseorang dalam mencapai kesuksesan.
Sehingga diharapkan, para pemuda memiliki jiwa guyub rukun yang saling tolong menolong dalam kebaikan. Dengan begitu, akan terlahir SDM Indonesia yang berkualitas dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Editor : Agus suprianto